JIB | JATIASIH, KOTA BEKASI, Salma Melati (16) siswi kelas XI sebuah SMK swasta di Kota Bekasi yang awalnya Cantik, pintar dan periang, kini harus MENDERITA akibat menahan sakit diduga karena penyakit TUMOR menyerang Wajahnya.
Warga Kota BEKASI yang berdomisili di Cluster JATIKRAMAT GARDEN BLOK B/ Nomor 26 RT.009/RW.02, Kelurahan JATIKRAMAT Kecamatan JATIASIH Kota BEKASI JABAR itu kini hanya pasrah menunggu uluran tangan para dermawan dan perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) BEKASI.
Salma Melati (16) merupakan seorang Anak Yatim karena sang Ayah telah meninggal dunia sekira bulan Januari tahun 2017, silam.
SALMA merupakan Siswi yang berprestasi karena tercatat dan dipercaya sebagai Ketua OSIS di sekolah swasta SMK Bina Insan Kamil – Kota BEKASI.
Hingga kini, meskipun Camat Jatiasih Mariana sempat menjenguknya, namun belum ada Pejabat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota Bekasi yang datang melihat dan menyambangi kediaman atau kondisi putri malang, janda Ibu Ida Farida (Ibunda Salma Melati) itu.
Saat memberikan keterangan via sambungan telepon selulernya, Idah Farida menjelaskan bahwa kondisi putrinya saat ini, meskipun telah mendapatkan penanganan di Kamar Khusus Kemo, lantai 1 gedung A Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, namun sudah tidak bisa makan, kesulitan asupan makanan karena sulit menelan, sehingga hanya mengandalkan asupan air putih dan susu saja, untuk diminum demi ketahanan tubuhnya.
“Awalnya saya bawa ke RS ANNA Pekayon, terus ke RSUD Kota Bekas (RS dr. Chasbullah Abdulmadjid) dengan alasan tidak ada peralatan, kemudian oleh pihak RSUD dirujuk ke RS Polri Kramat Jati hingga akhirnya ke RSCM. Tapi tetap aja (kondisi) anak saya tidak ada perubahan, masih bengkak-bengkak juga wajah (pipi sebelah kanan), bahkan sekarang sudah kena saraf mata anak saya hingga sudah tidak bisa melihat, ya Allah bang,” ungkapnya pada, Jum’at (28/01/2022) siang.
Saat ini, lanjut Idah, keadaan dan kondisi putrinya sangat menyayat hati. “Saya sangat sedih bang, keadaan anak saya tambah menyedihkan. Suka (terjadi) pendarahan hebat, pendarahan terus bang,” ujarnya sambil terisak menahan tangis.
Idah juga mengakui bahwa semenjak ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh sang suami, dirinya harus berjuang sendiri mencari nafkah demi menghidupi kedua anaknya. “Semenjak ayahnya meninggal dunia (almarhum), saya jadi seorang bapak sekaligus ibu bagi kedua anak saya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati saat diberitahukan melalui aplikasi whatsappnya terkait warga Jatiasih yang terkena penyakit Tumor di wajah tersebut belum merespon, apalagi sampai memberikan tanggapannya.
Sangat ironis memang, melihat kondisi saat ini di Kota Bekasi. Dimana oknum-oknum Pejabat Pemkot BEKASI justru beberapa ada yang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diduga hanya demi memperkaya diri, namun ada warganya yang sakit parah justru malah LUPUT dari perhatian. (Prabu)