Tuesday, September 17, 2024
HomeSosialWarga Menduga Pengawas Berkolusi Dengan Pelaksana Rekonstruksi Jalan di Desa Lenggahsari

Warga Menduga Pengawas Berkolusi Dengan Pelaksana Rekonstruksi Jalan di Desa Lenggahsari

JIB | Kabupaten Bekasi – Sejumlah warga Desa Lenggahsari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, menduga adanya kolusi antara pengawas dari Dinas Sumber Daya Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDBMBK) Kabupaten Bekasi dengan pelaksana proyek rekonstruksi jalan yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024.

Dugaan ini muncul setelah beberapa warga menemukan indikasi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh PT. Karya Prasya Pratama. Proyek yang tengah berjalan di Kampung Cabang Dua, Dusun 2, RT 12/06, Desa Lenggahsari ini, memiliki anggaran sebesar Rp 2.919.206.090.

Warga menyoroti pelaksanaan Lapisan Pondasi Bawah (LPB) yang diduga tidak dikerjakan dengan secara aturan yang telah di tentukan dalam ketinggiannnya. Hal ini dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas dan daya tahan jalan yang sedang dibangun.

“Kami menemukan indikasi kuat bahwa ada upaya untuk mengurangi volume pengerjaan pada bagian LPB proyek ini. Jika ini dibiarkan, akan sangat merugikan masyarakat yang seharusnya menikmati infrastruktur jalan yang berkualitas,” ujar Mahudin, salah satu warga setempat.

Mahudin juga mendesak Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap proyek ini. Menurutnya, tindakan tegas harus diambil jika ditemukan adanya pelanggaran atau tindakan koruptif dalam pelaksanaan proyek.

“Kami mendesak Pemkab Bekasi untuk segera turun tangan dan memastikan bahwa proyek ini dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Tidak boleh ada toleransi terhadap kecurangan yang hanya menguntungkan segelintir pihak, sementara masyarakat luas dirugikan,” tegasnya.

Saat dihubungi melalui WhatsApp, perwakilan dari PT. Karya Prasya Pratama memberikan keterangan terkait pelaksanaan proyek. “Untuk volume LPB, ketinggiannya 20 cm, LPA 10 cm, B Nol 10 cm, dan cor beton 25 cm,” jelas pihak pelaksana lapangan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak DSDBMBK belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan tersebut. Masyarakat berharap proyek ini segera dievaluasi untuk menjamin kualitas infrastruktur yang dihasilkan.

Pada Rabu malam, (21/08/24) pihak pelaksana sempat melakukan pekerjaan cor B Nol di lokasi yang diduga oleh warga sebagai area dengan LPB yang tidak maksimal. (Red)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular