
JIB | CIMAHI, – Pengamat Ekonomi Nasional H. Mahfud Solaiman atau Haji Ebod menilai arah pembangunan ekonomi Indonesia belum menyentuh akar persoalan bangsa. Menurutnya, pemimpin sejati harus memahami masalah dan mampu memberi solusi nyata, bukan hanya berwacana politik.
“Maraknya KKN, jual beli jabatan, pungli, hingga mark up anggaran menunjukkan lemahnya penegakan hukum,” tegasnya di Cimahi, Kamis (9/10/2025).
H. Ebod juga menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan seperti gula, kedelai, dan jagung yang dinilainya menghambat kemandirian ekonomi nasional. “Padahal, Indonesia punya lahan luas untuk swasembada pangan,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah perlu berani membangun kemandirian teknologi dan memperkuat riset agar Indonesia bisa memiliki produk unggulan sendiri. “BUMN seharusnya fokus pada inovasi dan industri strategis, bukan bersaing di sektor komersial,” tambahnya.
H. Ebod juga menilai ketimpangan ekonomi akibat pusat pertumbuhan di Jawa masih tinggi. Ia mendorong pemerataan industri dan pembangunan ke luar Jawa serta peningkatan pendidikan vokasi dan transmigrasi produktif.
“Tiga kunci menuju Indonesia maju adalah kemandirian pangan, pemerataan penduduk, dan penguasaan teknologi,” pungkasnya.
Penulis Berita: Rahmat