Saturday, November 1, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeNasionalPemkab Bandung Barat Teguhkan Nilai Keagamaan dan Kebangsaan Lewat Peringatan Hari Santri...

Pemkab Bandung Barat Teguhkan Nilai Keagamaan dan Kebangsaan Lewat Peringatan Hari Santri ke-10



JIB | Bandung Barat,- Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menunjukkan komitmennya dalam memperkuat nilai keagamaan dan semangat kebangsaan melalui peringatan Hari Santri Nasional ke-10, yang digelar di Lapang Mekarsari, Komplek Pemkab Bandung Barat, Rabu (22/10/2025).

Acara berlangsung meriah dan penuh makna dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Kementerian Agama, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), hingga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bandung Barat. Ribuan santri, tokoh agama, serta masyarakat turut hadir memeriahkan kegiatan tersebut.

Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan hanya seremonial tahunan, melainkan momentum penting untuk merefleksikan kembali kontribusi besar para ulama dan santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.


“Perjuangan bangsa ini tidak lepas dari jasa para ulama dan santri. Karena itu, Hari Santri menjadi saat yang tepat untuk meneguhkan kembali semangat keislaman dan kebangsaan,” ujar Asep Ismail.





Peringatan tahun ini juga mengangkat tema solidaritas kemanusiaan terhadap rakyat Palestina. Dalam amanat tertulis Menteri Agama RI, Prof. Dr. Yaqut Cholil Qoumas, disampaikan pesan untuk menggabungkan semangat perjuangan santri dengan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.


“Santri tidak hanya berjuang untuk keadilan dan kemerdekaan di dalam negeri, tetapi juga membawa semangat perdamaian bagi dunia. Hari Santri menjadi momentum untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam membela kemanusiaan, termasuk bagi saudara-saudara kita di Palestina,” tulis Menteri Agama.



Sebelum pelaksanaan upacara, sekitar 2.000 santri dari Pondok Pesantren Riyadul Huda turut serta dalam kegiatan akbar mengenakan atribut simbol solidaritas Palestina sebagai bentuk dukungan moral terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Selain itu, rangkaian kegiatan Hari Santri juga diisi dengan ziarah ke makam pahlawan dan tokoh agama, yang dipimpin langsung oleh Anna Mariam Fadhilah, sebagai wujud penghormatan terhadap jasa para pejuang dan ulama.


Menyoroti perkembangan zaman yang sarat tantangan, termasuk pengaruh teknologi dan media digital, Asep Ismail menilai pesantren tetap menjadi pilihan pendidikan unggulan yang menanamkan nilai moral dan spiritual di tengah gempuran gadget. Namun, ia juga menekankan perlunya evaluasi dan pembaruan dalam pola pembinaan santri.

“Momentum Hari Santri ke-10 ini harus menjadi refleksi bersama, baik bagi para santri maupun para pembimbing, untuk memperketat pengawasan serta menjaga marwah pesantren. Semoga Allah memberikan perlindungan agar tidak terjadi hal-hal negatif, baik di pesantren maupun di masyarakat,” tegasnya.




Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Kementerian Agama, PCNU, dan MUI dalam memperkuat fungsi pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.


“Pesantren harus terus menjadi benteng moral bangsa dan melahirkan generasi yang berkarakter, berakhlak, serta cinta tanah air,” pungkas Asep.

(WAWAN GUNAWAN/ONOTZ)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular