Thursday, October 16, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDaerahBOOMS KBB Dorong Optimalisasi Potensi Fiskal dan Pembangunan Berbasis Kedaulatan Daerah

BOOMS KBB Dorong Optimalisasi Potensi Fiskal dan Pembangunan Berbasis Kedaulatan Daerah


JIB | Bandung Barat,-* Gerakan moral BOOMS KBB (Barisan Ormas, OKP, Mahasiswa, dan LSM Kabupaten Bandung Barat) kembali menegaskan komitmennya untuk mendorong kemandirian fiskal dan pembangunan berbasis potensi lokal. Melalui Divisi Kajian yang dipimpin oleh Dendi Resmana, BOOMS KBB menilai sejumlah sektor strategis di Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih belum tergarap optimal oleh pemerintah daerah.

*Dorong Sektor Wisata Melalui Kereta Cepat Padalarang*


Menurut Dendi, kehadiran Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) membuka peluang besar bagi sektor pariwisata di Bandung Barat, terutama di kawasan Padalarang. Namun, hingga kini Pemkab KBB dinilai belum melakukan kajian serius terhadap dampak ekonomi dan potensi wisata yang muncul di sekitar area KCIC.

“Menjamurnya travel dan aktivitas wisata di sekitar Padalarang menunjukkan geliat ekonomi baru. Ini peluang konkret yang harus ditangkap oleh pemerintah,” ujar Dendi, Sabtu,(10/10/2025).

Ia menambahkan, sesuai arahan Ketua BOOMS KBB, Didin Kopral, pihaknya mendorong agar Pemkab segera menyusun buku menu wisata KBB dan menjadikan Padalarang sebagai pintu gerbang wisata daerah.

*Kelola Sumber Daya Air untuk Tambah PAD*

BOOMS juga menyoroti belum optimalnya pengelolaan sumber daya air sebagai salah satu potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Air yang digunakan oleh PDAM Tirta Raharja maupun perusahaan komersial lainnya dinilai belum memberikan kontribusi maksimal bagi kas daerah.

“Air adalah aset strategis. Kita harus pastikan penggunaannya memberi nilai tambah bagi PAD KBB,” tegas Dendi.
Ia menilai perlu adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur pengelolaan air secara profesional melalui BUMD yang sehat dan transparan.

*Reformasi PDAM Wibawa Mukti*

Selain itu, BOOMS KBB juga mendorong adanya reposisi peran PDAM Wibawa Mukti agar memiliki kewenangan penuh dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah Bandung Barat.
Salah satu opsi yang diusulkan adalah sistem profit sharing atau perjanjian baru terkait 110 ribu pelanggan PDAM Tirta Raharja yang berada di wilayah layanan 4 dan seharusnya menjadi kewenangan KBB sejak 18 tahun lalu.

*Program Makan Bergizi Gratis, Peluang Ekonomi Desa*


Di sisi lain, Dendi juga menilai program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjadi momentum penting untuk membangun ekonomi desa.
Menurutnya, Pemkab KBB perlu memperkuat program tersebut melalui Perda dan memasukkannya dalam RPJMD agar pelaksanaannya berkelanjutan.

“Kalau bahan baku MBG bisa dipenuhi oleh desa-desa di KBB, kita membangun kedaulatan pangan sekaligus membuka lapangan kerja baru,” tuturnya.

*Gali Potensi Wisata di Wilayah Selatan*


Sementara itu, Boy, Ketua Forkom KBB yang juga tergabung dalam BOOMS, menyoroti potensi wisata di wilayah selatan Bandung Barat. Ia menilai hasil kajian BOOMS tentang kunjungan wisatawan melalui jalur kereta cepat perlu segera ditindaklanjuti sebagai peluang investasi daerah.

“Pertanian, wisata alam, kuliner, hingga olahraga bisa dikemas sebagai paket wisata unggulan. Bahkan bisa langsung dipromosikan di bilik layanan terminal kereta cepat,” kata Boy.

*Bangun Bandung Barat Berdaulat dan Mandiri*

Melalui berbagai rekomendasi tersebut, BOOMS KBB mengajak seluruh elemen masyarakat, aparatur sipil negara, hingga DPRD untuk bersinergi membangun Bandung Barat yang berdaulat secara fiskal, mandiri secara pangan, dan unggul dalam sektor pariwisata.

“Ini bukan sekadar gerakan wacana, tapi panggilan moral untuk membangun masa depan Bandung Barat yang adil dan berkelanjutan,” pungkas Dendi.

*Penulis Berita : Wawan Gunawan/ONOT*

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Most Popular