Jurnal Indonesia Baru

Hari Santri Nasional Yayasan Ponpes Halqoh El-Istighotsah Adakan Opera Pan Santri (OPS)

JIB | Cikarang Utara, Bekasi – Dalam memperingati Hari Santri Nasional di Yayasan Pondok Pesantren Halqoh El-Istighosah, santriwan dan santriwati Memeriahkan dengan sandiwara Humor dan Opera Pan Santri (OPS) yang di perankan oleh santri itu sendiri, Acara tersebut diadakan di halaman Yayasan Pondok Pesantren Halqoh El Istighosah, kampung Walahir, Desa Karang Raharja, Kecamatan Cikarng Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. malam Selasa (22/10/2018).

Pengasuh Yayasan Pondok pesantren Halqoh El-Istighosah, KH A Hayatin Kauni. S.Ag, Ketua Majlis dzikir Halqoh El-Istighosah, H. Boby Agus Ramdan, ketua Yayasan Halqoh El Istighosah, H. Suhermanto S.Pd.I, M.Si, Dengan demikian acara Hari Santri Nasional berjalan dengan Khidmat.Ketua Yayasan Halqoh El-Istighotsah, H. Suhermanto S.Pd.I, M.Si, memaparkan kepada Jurnalindonesiabaru.com Berdasarkan juru buku Nareji of Java karangan Rivotgrel masyarakat Jawa itu terbagi menjadi 3 yaitu Abangan, Santri, Priyayi dari 3 komponen tersebut Sekarang ini tidak relevan lagi, karena sudah masuk tokoh-tokoh pesantren, di era modern jadi pemimpin negeri yaitu KH. Abdul Rohman Wahid alias Gus Dur, bahkan beliau tercatat tokoh Islam Nasional dan lnternasional, seperti KH. Asyim Ashari, KH. Abdul Wahid Hasyim, KH Kholid Majid, semua ini adalah tokoh-tokoh Islam dari kalangan pesantren.

“Pada hari ini tanggal 22 Oktober 2018, ada rosulusi jihad pada tahun 1446 yang di pelopori oleh KH Ashari Abdul Wahid Hasyim membentuk atau membuat resolusi jihad, Makanya pada tahun 2014 yang lalu di resmikan hari santri Resolusi jihad, bertepatan pada tanggal 22 Oktober.” Paparnya

Lanjut H Suhermanto, Pada kesempatan Hari Santri ini saya atas nama Ketua Yayasan Pondok Pesantren Halqoh El-Istighotsah mengapresiasikan sekali, apa yang di lakukan oleh Santriwan dan santriwati demi kemajuan ilmu yang ia dapat, oleh sebab itu Para santri harus bisa memperbaiki dirinya.

“Saya berharap mudah-mudahan santri Jebolan pondok pesantren, menjadi pejuang-pejuang yang besar sesuai dengan misi pondok pesantren (manusia yang berakhlak hukulkarimah),”Harapanya.

Di sela-sela acara tersebut panitia pelaksana Muhammad Ali menambahkan, pada momentum atau Hari Santri Nasional, Agar santri bisa mengambil hikmahnya di acara ini, bukan itu saja santri juga harus terus belajar dan terus menuntut ilmu, itu di wajibkan oleh Agama Islam.

“Saya mewakili para santri mengucapkan Selamat Hari Santri yang ke 4 .pada tanggal 22 Oktober 2018.” Tutupnya (Sam)