JIB | Samarinda – Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Samarinda memperingati Haul Gus Dur ke-9 di Sekertariat PC GP Ansor Samarinda, Jl. AW Syahrani, Sabtu (29/12/2018) lalu.
Haul atau peringatan wafat ke-9 presiden keempat KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur, dengan mengusung tema “Meneladani Akhlak Gus Dur yang Mengedepankan Toleransi Berbangsa dan Bernegara”. Dengan narasumber KH Slamet Basuki (Jombang/Pendamping Gus Dur), tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) DR Bambang Iswanto, MHdan Aktivis Non Muslim Ones Dejong, SH MH.
KH Slamet Basuki kepada awak media mengatakan Peringatan haul Gus Dur ke-9 juga dirangkaikan dengan doa untuk negeri bersama Banom NU, Komunitas Gusdurian, Pemuda Lintas Agama kota samarinda, Haul Gus Dur diselenggarakan untuk mengenang kembali sang Guru bangsa kita dengan nilai toleransi, pluralisme dan kebangsaan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan kita membangun bangsa.
“Gus Dur adalah sosok istimewa. Dengan nilai kebangsaan yang kuat, tentunya Gus Dur sebagai bapak bangsa harus terus dikenang dan mengaplikasikan nilai perjuangannya” Tegas KH Slamet Basuki kepada media online jurnalindonesiabaru.com, Rabu (02/01/2019), dikediamanya.
KH Slamet Basuki juga membeberkan tentang Visi religiusitas Gus Dur bisa menjadi teladan bagi kita semua, Gus Dur mengajarkan kepada kita tentang religiusitas yang hakiki yaitu saling menghargai, menghormati dan memberikan manfaat kepada sesama, Nilai keagamaan seperti inilah yang bisa memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa.
“Ucapan dan tindakan Gus Dur, menjadi inspirasi dalam berjuang menampilkan Islam rahmatan lil’alamin.” Imbuhnya.
Lanjutnya, Gus Dur selalu mengingatkan dan meyakinkan kita semua bahwa manifestasi pembelaan terhadap Tuhan yang paling luhur adalah menebar kasih sayang kepada semua makhluk-Nya.
“Karena Tuhan dan para penghuni langit hanya akan merahmati mereka-mereka yang berkasih sayang terhadap semua penduduk bumi,” Paparnya.
KH Slamet Basuki juga, menerangkan Gus Dur juga selalu memberikan contoh dengan baik dalam hal bertoleransi sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks di Indonesia almarhum Gus Dur adalah tokoh besar yang tak pernah lelah mengkampanyekan tentang pluralitas, tentang keberagaman.
“Semoga bangsa Indonesia dapat mengambil teladan baik dari Rasulullah SAW atau teladan yang telah diberikan almarhum Gus Dur.” Tutupnya (Endang/Marsin).