Jurnal Indonesia Baru

Warga Puri Insani Ngamuk, Proyek Pelebaran Jalan Kalimalang Tegaldanas Hambat Akses Jalan Masuk

JIB | Cikarang pusat, Bekasi – Warga Perumahan Puri Insani Tegal Danas di RT 01-03/RW 12 Dusun 3 Desa Hegarmukti Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi mengamuk lantaran pelaksana proyek pelebaran jalan KH. Noer Ali Kalimalang Tegal Danas semau gue menutup akses jalan masuk pemukiman warga. “Kontraktor proyek tidak ada koordinasi dengan warga, bekerja tanpa permisi dan seenaknya menutup akses keluar masuk jalan umum,” ucap ketua RT 01/12 Desa Hegarmukti Doni Ardon.

Selama ini, belum pernah ada koordinasi sekalipun dari pelaksana proyek, baik terhadap ketua BPD, Kepala Dusun, ketua RW maupun ketua RT.

“Kontraktor membongkar jalan tanpa permisi dan seenaknya menghambat akses jalan masuk warga, bahkan terkadang memarkir mobil Beko sembarangan di pinggir jalan sehingga menyebabkan kemacetan panjang di jalan Kalimalang Tegaldanas,” tambahnya.

Seperti peristiwa Selasa (08/01/2019) malam, sejumlah warga di RT 01 – 02 RW 12 Dusun 3 Desa Hegarmukti mengancam akan menempatkan mobil rusak di jalan keluar masuk Perumahan Puri Insani Tegal Danas. Warga sepertinya sudah sangat kesal terhadap pelaksana proyek yang tidak mau koordinasi dengan warga setempat.

Macet panjang di jalan Kalimalang Tegaldanas akibat ulah kontraktor yang membongkar jalan masuk pemukiman warga tanpa koordinasi. Akibatnya kendaraan menumpuk di bahu jalan.
“Kita mau pasang mobil rusak disini (jalur proyek pelebaran jalan Kalimalang) biar pekerjaan mereka kami hambat sekalian karena selama ini mereka juga seenaknya menghalangi jalan keluar masuk pemukiman tanpa permisi,” ucap Doni Ardon.

Diakuinya bahwa ancaman warga serius dan sudah disampaikan kepada Babinsa TNI AD, Bhabinkamtibmas, Ketua BPD dan Kepala Desa Hegarmukti.

“Kita sudah kepalang kesal karena ga pernah diorangin, dipikirnya warga diem aja mereka bongkar jalan kita tanpa permisi,” ucap dia.

Menurut Doni, akibat pembongkaran jalan masuk ke perumahan, beberapa pengendara sempat tergelincir dan terjebak di lumpur. “Yang kasihan itu ibu ibu saat melewati jalan yang dibongkar, dia sempet jatuh, kasihan banget apalagi kondisi lagi hujan,” geramnya.

Ditambahkan Ardon, selain menghalangi jalan keluar masuk pemukiman, banyak fasilitas umum yang dikorbankan pelaksan proyek pelebaran jalan Kalimalang Tegaldanas. Banyak fasilitas umum termasuk jalan gang warga, lampu penerangan, rambu peringatan yang dibongkar dan dirusak tanpa permisi. “Jalan janji memperbaiki kembali, permisi juga enggak, padahal fasilitas tersebut dibangun oleh dana patungan warga,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Hegarmukti Ajo Subarjo didampingi Kepala Dusun 3 Desa Hegarmukti, Dedi mengakui warga sepanjang Kalimalang Tegaldanas sangat senang dengan program pelebaran jalan yang dilakukan pemerintah. Program tersebut dipandang sebagai solusi mengatasi kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan Kalimalang, khususnya Pasar Tegaldanas.

Hanya saja, pekerjaan jalan tidak pernah ada sosialisasi dengan masyarakat setempat. “Pelaksana proyek hendaknya menjelaskan kepada warga tentang rencana pembangunan jalan dan hal hal teknis serta dampak yang akan diterima masyarakat,” sarannya.

Secara terpisah, koordinator keamanan proyek pelebaran jalan Kalimalang, Handoko ketika dihubungi JIB, mengakui pihaknya telah meminta maaf kepada ketua RT 01/12 Desa Hegarmukti karena aktivitas proyek yang telah mengganggu akses keluar masuk pemukiman warga.

Dirinya juga telah memerintahkan pelaksana proyek agar menurunkan batu split 1 dump truk untuk menambal jalan beton yang dibongkar sehingga kendaraan bisa lalu-lalang kembali.

“Secepatnya saya akan silaturahmi dan koordinasi dengan pak RT serta tokoh masyarakat di Desa Hegarmukti,” Tutupnya (Andre/marsin)