JIB | Bekasi- Kuliner legenda Medan merupakan salah satu usaha kuliner asli bercita rasa Indonesia (nusantara).
Dengan menu utama MIE AJ (ayam jamur), juga tersedia menu andalan lain seperti mie pangsit bakso, bebek mercon, dan berbagai jenis minuman segar buah buahan lainnya.
Menu tersebut dipersiapkan untuk memenuhi selera keluarga dan kalangan milineal yang suka dengan makanan ringan di Kabupaten Bekasi.
Grand Opening tanggal 9/1/2019 kemaren merupakan pembukaan cabang yang ke 7 di luar Kota Medan sebagai pusat. Setelah hampir 30 tahun, berkiprah di dunia kuliner, dengan berbagai cabangnya, satu hal yang tidak pernah berubah adalah rasa dan kualitasnya.
Sebagaimana dikemukakan Punny selaku owner dari cabang ke 7 ini, yang juga Pengurus Alisa Khadijah ICMI Kabupaten Bekasi.
“Bahwa prinsip usaha ini adalah “Halalan Thoyyibah”, dengan cara menseleksi bahan bahan yang berkualitas baik, halal, dan tidak mengandung penyakit. Bahkan untuk mendukung kegiatan usaha ini bersifat syar’i, maka manajemen dan karyawan kita upayakan untuk menjalankan ibadah wajib maupun sunnah, baca alquran, serta juga menyisihkan sebagian hasil usaha dan gaji untuk kegiatan ibadah,”ucapnya.
Konsep usaha kuliner halalan thoyyibah ini menurut Sri Sugiarti, S.Ip, yang juga Ketua Alisa ICMI Kabupaten Bekasi perlu dikembangkan di Kabupaten Bekasi, karena banyak makanan siap saji sekarang tidak lagi memperhatikan thoyyibahnya, kecuali enaknya saja.
“Makanan siap saji sekarang lebih hanya sebagai makanan jungfoot, yaitu kurang memperhatikan prinsip thoyyibahnya dan sehatnya bagi tubuh” Jelasnya.
Lebih lanjut dikemukakan oleh Caleg DPRD Jabar No. Urut 3 dari Partai Hanura wilayah pemilihan Kab.Bekasi. “Ke depan kita upayakan Kabupaten Bekasi dapat menjadi daerah destinasi wisata industri, pendidikan serta kuliner, yang mampu menyediakan seluruh jenis makanan tradisional asli nusantara.
“Artinya, sebagai daerah Industri dengan kunjungan pemilik industri di daerah ini, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli masyarakat Kabupaten Bekasi,”harap Sri Sugiarti kepada JIB.
Lanjutnya, kita memang mesti mendorong pemerintah agar kuliner tradisional yang di sediakan oleh pengusaha kuliner d Kabupaten Bekasi perlu di bantu memasarkannya ke berbagai kalangan, khusunya oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi.
“Menurut saya itu yang paling penting sekarang dilakukan agar roda perekonomian Kabupaten Bekasi bergerak tumbuh dengan optimis,” Tutupnya (Endang)