Jurnal Indonesia Baru

DPN Jarak Melakukan Unjuk Rasa Didepan Kantor KPU RI

JIB | Jakarta- Dewan Pimpinan Nasional Aktivis Indonesia (DPN Jarak) melakukan unjuk rasa didepan Kantor KPU RI, Jakarta Pusat. Aksi demo tersebut menuntut Amin Rais dan Egi Sujana Bertanggung Jawab Atas Piople Powernya, (04/05/2019).

Koordinator aksi Doni Manurung, menerangkan aksi unjuk rasa DPN Jarak ini berjumlah sekitar 50 orang masa. Diketahui aksi unjuk rasa tersebut berlangsung persis didepan Kantor KPU dengan melakukan Teatrikal People Pawernya Amin Rais dan Egi Sujana yang di pengaruhi oleh Nafsu Seiton

“Dalam konstitusi atau aturan hukum yang berlaku di Indonesia, apabila salah satu pihak merasa tidak puas atas hasil pemilu, langkah yang tepat adalah melakukan jalur hukum di Mahkamah Konstitusi (MK),” ungkap Doni

Menurutnya, mengenai statmen Amien Rais terkait People Power dapat berpotensi memecah belah bangsa Indonesia. Padahal konstitusi sudah mengatur soal adanya sengketa pemilu. Kata dia statmen Amien Rais sontak memicu sorotan termasuk dari MK sendiri.

“Pernyataan itu, selain dapat dikategorikan sebagai contempt of court atau penghinaan terhadap MK sebagai lembaga peradilan, juga telah menafikan kerja keras seluruh komponen MK,” katanya.

Selama ini untuk menguatkan public dalam satu sisi Lembaga penyelenggara pemilu dalam hal ini adalah KPU tetap berpegang teguh terhadap tugasnya dalam proses perhitungan suara, yakni tetap independen, jujur, dan transparan.

“Hal itu agar tidak menimbulkan polemic dikemudian hari KPU menyelesaikan berbagai tudingan kecurangan yang terjadi dalam proses pengimputan data hasil Pemilu serentak 2019,” ucapnya

Adapun isu miring yang benubi-tubi menyerang KPU beberapa waktu belakangan ini adalah indikasi untuk menjatuhkan harkat dan martabat Lembaga sebagai penyelenggara, tuduhan ketidak netralan KPU adalah sikap apatis.

“Hal inilah yang patut kami pertanyakan kepada pihak manapun yang ingin menyerang KPU. Kami merasa KPU sudah bekerja berdasar pada peraturan perundangan yang ada. Jika ada kelompok lain yang mengatakan KPU tidak netral biar tunjukkan ketidak netralan dibagian mana ? ada yang sering bilang KPU tidak netral,” ujarnya.

Lebuh jauh Dini menjelaskan, Karena setiap tahapan itu, kita selalu bersikap professional dan independen. Saat ini sedang ada upaya proses pemilihan umum sekaligus mendelegitimasi lembaga penyelenggaranya oleh pihak tidak bertanggung jawab.

“Kami melihat ada upaya yang masif dan sistematis untuk mendelegitimasi pemilu dan itu dimulainya dengan mendelegitimasi penyelenggara KPU. Oleh karena itu kami pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Jarigan Aktivis indonesia telah menyuarakan bahwa Amien Rais dan Eggi Sudjana telah dikendalikan oleh iblis,” imbuhnya.

Sejatinya makhluk haluspun, bisa menghasut masyarakat dengan people power. Jangan Korbankan Masyarakat untuk hasrat politik dan kekuasaan semata dan menghancurkan NKRI

“KPU Jangan Takut dengan segala tindakan dan ancaman dari pihak manapun dalam melaksanakan dan mengawal suara demokrasi rakyat Indonesia,” pungkasnya. (Andre)