JIB | Bekasi – Puluhan Jamaah Shalat Jumat termasuk anak – anak mengalami muntah – muntah secara masal dan buang air besar berulang ulang bahkan sampai ada yang pingsan berulang – ulang karena kondisi tubuhnya semakin melemah. Kejadian ini diduga berasal dari makanan nasi kotak sebanyak 250 kotak pemberian dari seseorang yang ingin bersedekah kepada para jamaah shalat Jumat di Masjid Nurul Jannah Kampung Pamahan RT/RW. 02/06 Desa Jatireja Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi. Jumat (11/10/2019).
RT Uken kepada awak media mengatakan, membenarkan perihal kejadian tersebut. Ia mengungkapkan dari hasil pendataan yang ia lakukan terhadap warganya yang mengalami kejadian tersebut sebanyak kurang lebih 50 orang yang terindikasi keracunan akibat makan nasi kotak tersebut. “Setelah saya berkordinasi dengan pihak Perusahaan Jasa Transportasi / Wisata Buana yang berlokasi di lingkungan kami dekat perempatan Jababeka 6, semua biaya pengobatan bagi warga akibat makanana itu semua ditanggung oleh perusahaan”, ujarnya.
Salah seorang korban bernama Ayub yang mengalami muntah – muntah dan buang air besar berulang – ulang bahkan sampai pingsan beberapa kali di rumahnya hingga ia di larikan ke salah satu rumah sakit terdekat usai shalat Jumat saat waktu jam istirahat kerja. Ia bercerita kepada awak media, “saya makan nasi kotak itu sebanyak dua kotak, memang yang saya rasakan bumbu sambal pada telur bulatnya terasa agak basi, tapi karena saya lapar, ya sudah, saya makan terus. Eeh… Sorenya saya muntah – muntah dan B.A.B berulang ulang sampai katanya saya pingsan beberapa kali.” ungkapnya.
Masih kata Ayub, “ternyata kejadian ini bukan saya aja, ga taunya banyak yang laporan ke pak RT mengalami hal yang sama. Alhamdulillah, semua biaya rumah sakit dibayar sama pihak perusahaan itu”. Yang parahnya lagi, kasian banget, ada anak kecil yang tinggal di lingkungan sekitar masjid sampai dirawat beberapa hari.” jelas Ayub. Sabtu (12/10).
Menyikapi hal tersebut awak media mendatangi Perusahaan tersebut guna konfirmasi kepada pihak terkait. Selasa (15/10/2019).
Pihak management bernama Soni yang menemui awak media sambil berdiri di luar kantor ia mengatakan pihak perusahaan tidak bersedia dimintai keterangan perihal kejadian tersebut, karena dianggap sudah selesai dan tidak ada permasalahan. Pungkasnya singkat. (Tim)