Jurnal Indonesia Baru

Ada apa……??? di Aksi Demo Damai dan Tabur Bunga Di Pintu Air 7, Esok Hari Oknum Kejahatan Lingkungan Hilangkan Jejak

JIB | Kabupaten Bekasi- Setelah melakukan tabur bunga simbol arti dari matinya pengawasan lingkungan hidup Kabupaten Bekasi, bantaran kali Cilemahabang yang dicemari limbah B3 itu membuat sejumlah elemen masyarakat geram.

Sehingga tadi sore air kali cilemahabang di keringkan atau di alihkan sekitar pukul 16 30 WIB, di Duga hal tersebut untuk menghilangkan jejak, agar aksi demo damai dan tabur bunga tidak terlaksana.

Ketua BPD Karang Raharja Safwan Gayo saat di Hubungi melalui pesan Whatsapp mengatakan Masya Allah… Ya Tuhan…!!!! Bagaimana ini pemerintahan …??? Sore ini air sudah mulai di buang ke kali besar, untuk menghilangkan jejek.

“Ampuuuuuuuinn” Sesalnya dalam pesan di salah satu group Whatsapp

Tempat terpisah Aktivis Lingkungan Hidup, Syarif mengatakan rencananya masyarakat dari tiga desa akan melakukan aksi didepan PJT II Lemahabang untuk menuntut kinerja pengawasan pihak terkait.

“Tentu kami sangat kesal dengan hal ini, sebab warga dari tiga Desa Karangraharja, Desa Waluya dan Desa Karang Rahayu memanfaatkan air sungai Cilemahabang untuk kebutuhan sehari-hari,” kata dia.

Dia menyebutkan, Kalau sudah tercemar limbah B3 sehingga berwarna hitam pekat bahkan menimbulkan aroma tak sedap, artinya kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi diduga tidak becus bekerja.

“Kami mendesak Bupati Kabupaten Bekasi tidak tutup mata mengenai hal ini, sebab sudah sering bantaran sungai di Kabupaten Bekasi tercemar limbah,” kesalnya.

Digemborkan akan turun aksi masyarakat pintu air Cilemahabang tidak diketahui dibuka bertujuan menghilangkan jejak kejahatan.

“Ini membuktikan bahwasanya ada permainan oknum untuk mengkelabui masyarakat yang akan melaksanakan demonstrasi sepadan aliran sungai Cilemahabang,” kata Syarif, Rabu (22/7).

Namun dalam hal ini tidak menyurutkan kecewaan masyarakat kepada pihak perusahaan dan instasni yang dengan sengaja membuang limbah ke sungai Cilemahabang.

“Perlu diketahui aksi kami ini tidak ditunggangi pihak mana pun apalagi untuk kepentingan politik. Dan suara ini adalah murni dari suara hati rakyat untuk pejabat yang bertindak jahat terhadap lingkungan,” tutupnya (RED)