Jurnal Indonesia Baru

BUAH SIMALAKAMA PIMPINAN DPRD KABUPATEN BEKASI

Penulis : H. Rahmat Gunasin (pengamat politik).

JIB | Kabupaten Bekasi, – Pemilihan Wakil Bupati Bekasi sisa waktu periode 2019-2022 menyisakan duka dan problematika konstitusi yang sangat pelik dan luar biasa. Penyelenggaraannya menyeret hampir semua petinggi partai politik baik dalam struktur kepartaian maupun kelembagaan DPRD Kabupaten Bekasi.*

Secara kebutuhan dalam skala konstitusional, adanya Wakil Bupati Bekasi merupakan buah dari keserakahan Bupati Neneng Hasanah Yasin yang ditangkap KPK. Hal tersebut kemudian _seolah-olah_ menjadi peluang emas bagi para anggota DPRD periode 2019-2024, yang baru dilantik untuk mengambil keuntungan dan upaya balik modal setelah jor-joran menghambur-hamburkan uang ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk sebuah suara politik praktis. Sebagian diantara mereka bahkan ada yang berani memanipulasi jumlah suara dan merebut suara sesama teman sendiri dalam satu partai. Saat itu, tidak ada yang bisa ditebak, siapa kawan dan siapa lawan. Semua terkesan saling mematikan dan saling menjatuhkan untuk sekedar meraih kursi DPRD Kabupaten Bekasi.

Mirisnya, sejumlah saksi, panitia pemungutan suara di TPS, mulai tingkat desa hingga tim rekapitulasi kecamatan dan kabupaten menjadi sindikat kejahatan untuk mengamankan dan menghilangkan sebagian angka. Sulit dilacak untuk memastikan siapa pemenang dan siapa pecundang.

Tepatnya tanggal 05 September 2019, sebanyak 50 Anggota DPRD Kabupaten Bekasi hasil Pemilu dinyatakan sah secara halal, secara subhat dan secara haram. Mereka dilantik berbarengan dengan dan atas nama sumpah “Demi Allah saya Bersumpah” untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya di atas kepentingan pribadi dan golongan untuk dan atas nama bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

*Episode 1*

Satu ujian pasca sumpah jabatan adalah digelarnya pemilihan Wakil Bupati Bekasi sisa masa jabatan 2019-2022. Kasak kusuk para tim sukses Calon Wakil Bupati Bekasi terlihat bergerilya secara terbuka dan tertutup, secara halus dan bahkan cenderung kasar.

Bouwhir kedua calon kuat sudah menyebarkan “gizi awalan” pada saat penentuan struktur Alat Kelengkapan Dewan. Tanpa kecuali, hampir semua pimpinan partai dan pimpinan fraksi diduga kuat mendapatkan amplop sakti sebagai tanda atensi perhatian untuk membangun sinergi dan kebersamaan di waktu yang dibutuhkan.

Masing-masing Tim Bouwhir menugaskan orang per orang tertentu untuk menyampaikan “pesan damai kesetiaan” kepada orang dan pimpinan partai tertentu dengan operator yang sudah ditugaskan khusus. Semua tim operator eksekutor dipantau oleh tim monitoring & evaluasi pengawasan yang melekat untuk memastikan titipan kilat sampai di saat yang tepat dan kepada orang yang tepat.

Misi awal pergerakan terbilang aman lancar dan damai. Tikus pun masuk perangkap lumbung beras premium ber-pintukan lapisan emas Freeport yang setiap waktu bisa dikunci untuk sebuah pengamanan.

Tidak cukup disitu, tim sukses *Garam Industri* terus menaburkan gula rafinasi secara intensif kepada beberapa anggota DPRD yang dipandang senior dan merupakan besan salah satu bowhir *garam Cikarang* yang menjanjikan Bos Limbah Karawang dapat memenangkan pertarungan secara sempurna dan paripurna. Asalkan, gizi sarapan pagi, makan siang dan makan malam tersedia setiap saat manakala dibutuhkan.

Tidak sungkan, dipastikan dengan dugaan kuat semua anggota DPRD ditabur pupuk organik untuk memastikan tumbuhnya benih dukungan dengan harapan berbuah apel malang kemenangan.

Besaran nilai, tempat pemberian, eksekutor, pencatat meter, waktu dan tempat kejadian perkara, target dan semua proses serah terima titipan kilat tercatat rapih, terukur, terencana dan terdata sesuai alamat orang yang tepat.

Diperkirakan, puluhan milyar dengan data penerima dan pemberi, tertulis secara jelas dalam buku diary yang sewaktu-waktu akan dibuka saat dibutuhkan sebagai kenangan nostalgia. Mulai dari hotel, rest area, parkiran dan rumah makan sop jangkung menjadi salahsatu tempat favourit transaksi antara 2 kota Karawang dan Bekasi.

Di sisi lain, tim sukses *Padi Pebayuran* bergerilya secara massive melalui pendekatan adat yang juga sangat rapih dan sistematis.

Tim tabur bunga padi disusun secara rapih oleh Ibunda Ratu SyangHyang Sri Padi Premium Kelas Satu yang tidak ada duanya.

Operator loby pun ditetapkan berdasarkan pendekatan adat dan kekeluargaan.

Tidak ada yang terlewatkan. Hampir semua pimpinan fraksi dan pimpinan DPRD diduga kuat menerima atensi titipan kilat dari Sang Ibunda Ratu.

Begitupun semua proses serah terima dipantau, dicatat dan dibukukan. Siapa saja penerima, pemberi, besaran nilai, tempat dan kejadian perkara. Semua terdokumentasi secara rapih oleh tim pemantau.

Dalam kondisinya, hampir semua pimpinan dewan dan pimpinan fraksi selalu minta atensi dengan kode tertentu manakala bakul nasi resesi. Mulai dari pimpinan partai dan pimpinan fraksi partai paling nasionalis sekalipun, dan bahkan partai yang mengklaim paling religius memastikan aman mendapatkan bagian asupan gizi yang menggemukkan, baik dari tim Garam Industri maupun dari Tim Padi Premium Pebayuran.

Tercatat juga miliaran rupiah yang sudah dikeluarkan tim padi premium Pebayuran baik melalui penyaluran tim adat Yasin Conection dan juga tim keluarga mantu pulo murub.

Inilah kualitas masyarakat pemilih dan anggota DPRD hasil Pemilu 2019 dengan sifat dan karakter sebelas duabelas.

Semua pemberian dari kedua belah pihak disikat habis tanpa pikir panjang, seolah sedekah ikhlas tanpa pamrih dan tanpa masalah.

Dinamika pun berpolemik. Rekomendasi Partai Pengusung Dukungan berubah calon yang diajukan, pimpinan pasukan Taman Kanak-Kanak Wakil Rakyat Kabupaten Bekasi bergejolak dan harap harap cemas.

Namun apa daya, uang dari sana sini sudah disikat habis tanpa sisa karat. Maju terus Pelantikan, tidak mungkin karena dilarang Jawa Barat, berhenti pun diancam racun Garam Industri.

Finalisasinya : Maju terus pantang mundur membela yang bayar.

40-0 merupakan angka real kemenangan mutlak untuk *tim garam industri* yang berhasil merobohkan dominasi sosial politik *tim padi premium pebayuran*. Duit Limbah Garam Industri itu berhasil menaklukan duit Padi Premium Pebayuran.

Bagi anggota rendahan, hanya mendapatkan amplop kuli coblosan mulai dari 15 jeti sampe 50 jeti. Adapun pimpinan partai dan pimpinan fraksi dugaan kuat sudah dipastikan menerima dorongan amplop hingga ratusan jeti.

Semua tidak terelakan. Nilai Uang Coblosan sesuai kebijakan pimpinan rombongan masing-masing partai. Diberikan semua atau mungkin sebagian di tilep.

_Ambyaaaaaaar!!_

*Episode 2*

Pemilihan Wakil Bupati Bekasi sisa periode 2017-2020 selesai. Kemenangan pun diraih. Aparat kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya pun ikut kecipratan ngurusin perkara, yakni berupa adanya Laporan Tim Padi Premium Pebayuran yang kecewa atas hasil akhir 40-0 karena merasa tidak pernah melengkapi berkas persyaratan pencalonan. Ada mal-administrasi yang secara sadar dilakukan secara berjamaah sebagai sebuah kemufakatan jahat mengabaikan etika hukum dan etika adat.

Para pimpinan fraksi dan panitia pemilihan pun diperiksa sebagai saksi terlapor. Semua dimintai keterangan untuk memastikan yang akan menjadi tumbal TERSANGKA lebih awal.

*Episode 3*

Belum lama Mendagri memanggil semua pihak terkait, guna memastikan apakah proses pemilihan Wakil Bupati tersebut sudah sesuai dengan aturan atau tidak sesuai aturan.

Hasilnya, diputuskan melalui Berita Acara Membatalkan Hasil Pemilihan dan Wajib melakukan Pemilihan Ulang Wakil Bupati Bekasi sesuai peraturan yang berlaku menurut versi kesepakatan di Kemendagri.

*Maju Kena Mundur Kena*

*MAJU*, melakukan *PEMILIHAN ULANG* sama dengan menunggu invoice/tagihan biaya proses pemilihan dari tim garam industri agar dikembalikan atau mau dilaporkan dengan tuduhan dugaan pemerasan atau dugaan penyogokan dan atau dugaan mengiming-imingi sebuah jabatan ?

*MUNDUR*, atau diam dengan tetap menjalankan hasil keputusan pemilihan 40-0 pun tidak dianggap sebagai keputusan tepat, walau sudah di jurang kehancuran ?

Teridentifikasi, dugaan sebanyak 10 panitia Pemilihan DPRD Kabupaten Bekasi menjadi Target dan Calon Tersangka Polda Metro Jaya, kecuali *SURYO PRANOTO*, Panlih yang tidak pernah mau menerima uang sepeserpun.

Apakah langkah dan kejadian selanjutnya ?

_*Kehebatan-mu telah dilemahkan oleh kesalahan kecil-mu, tunggu tanggal pembukaan buku catatan-mu di meja hijau pengadilan dunia-mu dan dunia kita semua*_.

Hikmah terpenting dalam prosesi tersebut, bahwa Kabupaten Bekasi butuh pemimpin dan Wakil Rakyat yang jujur, amanat, terpercaya dan Bermartabat. Bekasi tidak memerlukan pemimpin yang Munafik, yang selalu bersembunyi di balik Kata Nasionalis maupun Islami.

Kami pastikan, para penzolim Bekasi itu tidak akan mendapat tempat yang layak di hati rakyat. Jika mereka masih belum sadar istigfar, maka RAKYAT akan BERGERAK !

Tunggu episode selanjutnya——–

*) Yang bersangkutan merupakan Ketua LSM GMBI Distrik Kabupaten Bekasi