JIB | Sulawesi Tengah,- Syarikat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengecam segala bentuk teror yang mengatas namakan agama. Hal itu disampaikan SKIP melalui Muhammad Ramadhan Maulana, Rabu (31/3/2021).
“kami SKPI mengecam dengan keras tindakan terror atau aksi terorisme dalam bentuk apa pun yang mengatas namakan agama,” tegas Muhammad.
Lebih lanjut, tindakan teror bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makasar yang sempat dianggap terinspirasi oleh ajaran agama Islam yang sempit, tetapi Muhammad kembali menekankan bahwa itu sama sekali tidak betul.
“apapun bentu teroris itu, tidak ada dalam ajaran islam,” ujarnya tegas.
Dia berpendapat Islam bukanlah agama teroris, dan ajaran teror meneror dalam bentuk apapun. Bahan seperti yang telah diketahui selama ini, Islam adalah agama damai atau Rahmatan Lil Alamin, mengajarkan selalu mengasihi dan menyayangi.
“kami berharap seluruh komponen bangsa, dalam hal ini terkhusus pemuda-pemuda islam dan pemuda lintas agama, agar jangan terprovokasi dengan kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Makasar,” ajak Muhammad.
Meskipun berbeda-beda agama, kita hidup di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan kebebasan untuk menjalankan serta mengekpresikan keperceyaan dan agama oleh tiap-tiap warga negara dijamin dan dilindungi oleh negara. (Red)