Jurnal Indonesia Baru

Pasca Lebaran Pesantren Darut Taufiq Kembali Aktifitas, Santriwati Yatim Piatu Bertambah



JIB | KABUPATEN BEKASI – Usai liburan hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, Pesantren Darut Taufiq kembali mulai aktifitasnya dengan mulai datangnya para santri secara serempak yang diantar oleh kedua orang tua maupun saudaranya bagi para santri yatim piatu, yatim, duafa maupun lainnya ke pesantren. Senin (24/05/2021).

Pesantren Salaf “Darut Taufiq” pimpinan Ust. Taufik Suprapto, S.Sos.I., yang masih proses merintis ini bertempat di Kampung Rukem RT.01/05, Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

15 santri laki – laki dan perempuan mayoritas usia SD, 2 yatim piatu, 7 yatim, lainnya duafa dan sebagian lagi kedua orang tuanya masih ada, mereka berkumpul bersama yang mengantarkannya di ruangan masjid area pesantren untuk berhalal bi halal bersama para ustadz/ustadzah dengan mengedepankan protokol kesehatan mengingat masih gencarnya pemerintah dalam menanggulangi penanganan wabah covid-19.

Dihadapan para orang tua dan santri, Ustadz Taufik menyampaikan ucapan permohonan maaf lahir bathin sekaligus mewakili para segenap pengajar.

“Kami atas nama pribadi dan keluarga sekaligus mewakili para ustadz/ustadzah dewan pengajar di pondok, mengucapkan permohonan maaf lahir dan bathin,” ujar UT sapaan akrab ustadz Taufik.

“Hari ini kita kedatangan satu santriwati baru yatim piatu, dia ayah ibunya sudah tiada. Sekarang dia lulus SD tahun ini, namanya Nur Azida Widyasari. Selain itu, juga ada dua santri baru lagi yaitu Enjan dan Enjin, dia kembar, sama tahun ini lulus SD juga, mereka dari Rengasbandung, Desa Karangsambung, Kecamatan Kedungwaringin. Semoga mereka betah menimba ilmu bersama kita semua disini,” tutur Ustadz.

Kepada para orang tua, ustadz berharap kerjasamanya agar bisa saling menghormati dan terjalin hubungan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru-guru demi kelancaran berjalannya kegiatan belajar mengajar ataupun mengaji para santri.

“Doakan kami para ustadz/ustadzah juga anak – anak Ibu Bapak, agar kami semua sehat, anak-anak diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu, dan yang paling penting semoga anak Ibu Bapak kelak bisa memiliki akhlak yang mulia serta ilmu yang barokah dalam kehidupannya nanti setelah dewasa, sehingga mereka bisa berguna bagi diri pribadi dan keluarganya, lingkungannya, juga bagi negara dan agamanya,” papar Ustadz, disambut suara “Aamiin” oleh para orang tua dan santri.

Perlu diketahui, bahwa para santri yatim piatu maupun duafa yang bermukim di Pesantren Darut Taufiq sama sekali tidak dipungut biaya apapun, baik dalam makan sehari-hari maupun biaya pembelajaran.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari juga pengeluaran rutin bulanan honor 5 pengajar, Ustadz Taufik bersama rekan – rekannya yang tergabung dalam bentuk program “Orang Tua Asuh”, mereka berswadaya saling bahu membahu untuk mencukupi semuanya walaupun sampai saat ini masih belum maksimal.

Program jangka panjang kedepan, santri yatim piatu maupun yatim, akan diusahakan diberikan uang saku jajan harian sekolah, bahkan bagi mereka yang terlihat antusias dalam belajarnya maka akan diusahakan sampai perguruan tinggi maupun masuk ke TNI ataupun Polri sebagaimana yang di cita-citakannya.

Dalam hal pembangunan, saat ini Ustadz Taufik berkeinginan untuk merencanakan pembangunan gedung asrama santri putra disebelah kiri masjid area tanah pesantren yang semuanya seluas 1000 meter persegi. Karena saat ini asrama putra dan putri masih satu gedung, hanya di jaga oleh pembatas dinding asbes yang masing-masing ruangan antara putra dan putri ditemani guru pendamping setiap harinya. Mengingat beberapa santri saat ini sudah mulai balligh menuju usia remaja, agar kepribadiannya tumbuh kembang dengan nilai-nilai agamis, oleh karenanya perlu segera pemisahan ruang asrama.

Mengingat hal tersebut, Ustadz Taufik bersama pengurus lainnya mengajak para donatur dermawan untuk berjuang bersama dalam Fi Sabilillah mencetak para “Generasi Qur’ani Yang Berakhlakul Karimah”, khususnya anak-anak yatim piatu maupun yatim juga duafa. Karena memang dari 5 pengajar, salah satunya ada ustadz yang hafiz Qur’an lulusan Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Bagi yang mau bergabung menjadi “Orang Tua Asuh” ataupun ingin berdonasi dipersilahkan mengunjungi langsung ke pesantren dengan menghubungi nomor WhatsApp : 0895411128035, juga bisa transfer langsung melalui rekening khusus Bank BJB : 0115112041100 atas nama MAJLIS TAKLIM DARUT TAUFIQ AL-ADAM. (Aang)