Jurnal Indonesia Baru

Sarana Asimilasi dan Edukasi Warga Binaan Lapas Cikarang Diresmikan

JIB | Kabupaten Bekasi,. – Guna meningkatkan kualitas pembinaan, Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Cikarang (Lapas Cikarang) sediakan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) bagi
warga binaan.

SAE merupakan sarana pembinaan keterampilan dan kemandirian bagi Narapidana
melalui kegiatan produktif serta mengedukasi narapidana terhadap kegiatan pembinaan kemandirian yang di lakukannya di Lapas Cikarang.
Selasa (29/11/2022)

Bertempat didepan area Kampung Urip, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heni Yuwono meresmikan secara langsung SAE “Kampung Urip” Lapas Cikarang dengan dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat Sudjonggo, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Maulidi Hilal, Pj. Bupati Bekasi Dani
Ramdan, serta FORKOPIMDA Kabupaten Bekasi.

Pada SAE Lapas Cikarang yang dinamai “Kampung Urip” ini, Warga Binaan
melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan kemandirian seperti budidaya ikan lele sistem bioflok, ikan koi dan ikan hias, budidaya ayam petelur, menanam anggur,hidroponik sayuran, membuat paving blok, pertanian dan berbagai macam kegiatan pelatihan keterampilan pembinaan kemandirian.

Heni melakukan peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti SAE “Kampung Urip” Lapas Cikarang dan pengguntingan pit Dalam sambutannya, Heni mengatakan ukuran keberhasilan pembinaan Warga Binaan
bukan lagi sekedar memperoleh nilai baik yang tercantum dalam Sistem Penilaian
Pembinaan Narapidana (SPPN), namun dapat mempraktekan dengan baik hasil dari pelatihan.

“Ukuran keberhasilan pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan bukan lagi sekedar memperoleh nilai baik yang tercantum dalam Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana, namun bagaimana mereka bisa mempraktekan dengan baik hasil dari pelatihan dan proses pembinaan yang telah mereka lalui selama menjalani masa pidana.

Bagaimana mereka sanggup kembali membentuk kepercayaan diri untuk hadir di lingkungan tempat tinggal bersama keluarga, menghilangkan stigmatisasi yang kurang baik terhadap diri sendiri, katanya.

“Saya berharap dengan telah diresmikannya SAE “Kampung Urip” Lapas Cikarang ini dapat terus meningkatkan pembinaan bagi warga binaannya dan mengasah kemampuan
serta kreativitas warga binaan itu sendiri yang nantinya dapat dijadikan bekal keterampilan
mereka menjadi mandiri dan kembali menjadi manusia seutuhnya yang bermanfaat”, kata
Heni.

Usai meresmikan SAE “Kampung Urip” tersebut, Heni turut langsung meninjau seluruh area SAE “Kampung Urip” Lapas Cikarang dan melakukan penebaran 5.000 bibit ikan Lele diikuti Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Kepala Divisi Pemasyarakatan
Kanwil Kemenkumham Jawa Barat dan Forkompida Kabupaten Bekasi.

Sementara kalapas Cikarang Fery Johanes yang ikut mendampingi peresmian SAE “Kampung Urip” mengatakan bahwa saat ini ada 20 Pokja (porum kerja) kegiatan untuk warga binaan ini di lakukan untuk menjadikan warga binaan bisa menjadi orang yang bermanfaat usai menjalankan masa hukumannya.

“setiap bulan lapas kelas IIA Cikarang selalu melakukan inovasi seperti yang saat ini di resmikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heni Yuwono dengan meresmikan SAE “Kampung
Urip” Lapas Cikarang”ujar Very Johanes.

Very juga menambahkan dengan anggran yang kami dapat dari kementrian hukum dan hak azasi manusia, alhamdulilah dapat kita gunakan dengan sebaik mungkin dan bermanfaat khususnya bagi warga binaan di lapas kelas IIA Cikarang.

“kami berharap kedepannya dapat menciptakan inovasi lainnya,dengan dua tahun menjabat di lapas kelas IIA Cikarang sudah ada 20 kegiatan bermanfaat bagi warga binaan di lapas Cikarang”pungkas very.

(Endang prabu Kabiro