Saturday, December 21, 2024
HomeDaerahMewaspadai Penggunaan Media Sosial, Fikom Unisba Mengadakan Seminar Bertema Pengaruh Media Sosial...

Mewaspadai Penggunaan Media Sosial, Fikom Unisba Mengadakan Seminar Bertema Pengaruh Media Sosial Terhadap Masyarakat di Era Digital.

JIB | BANDUNG,-  Rangkaian Milad Fikom Unisba ke 41 kali ini bekerjasama dengan Magister Ilmu Komunikasi (Mikom) Fikom Unisba dengan mengadakan sebuah seminar yang bertema Pengaruh Media Terhadap Masyarakat di Era Digital pada Sabtu, 22 Juni 2024. Acara yang diselenggarakan di Gedung LPPM Unisba ini menghadirkan Ketua Program Studi Mikom, Prof. Dr. Ike Junita Triwardhani, M.Si. sebagai keynote speaker. Ike menjelaskan tentang relasi antar manusia dalam komunikasi digital melalui Actor Network Teori yakni cara melihat dunia digital, bahwa teknologi akan punya makna jika menjadi delegasi akan kehendak manusia.

Seminar ini diisi oleh empat narasumber yakni, Dr. Ika Mardiah, M.Si. (Kepala Diskominfo Jawa Barat), Prof. Dr. Septiawan Santana, M.Si. (Guru Besar Ilmu Komunikasi Unisba), Suhendrik, S.Ip. M.Ipol. (Direktur Bisnis Disway National Network & Sekretaris SPS Jabar), dan Muhamad Agus Dharmajawa (Wakil Ketua Dewan Pers).

Ika yang merupakan Kepala Diskominfo Jawa Barat berbicara mengenai bagaimana regulasi bekerja dan terus berperan untuk mengatur, menjaga, dan melindungi baik pemilik maupun pengguna media digital khususnya di Indonesia. Lalu Agung menjelaskan bahwa informasi itu bisa bohong dan sebetulnya media online itu berbeda dengan media massa. “⁠⁠Sebagian orang menganggap info yang didapatkan dari media sosial sebagai sebuah rujukan”, pungkas Agung.

Berbicara mengenai media digital, Lebih lanjut Septiawan menjelaskan tiga sudut pandang dunia digital yakni, infrastruktur, kekuasaan, dan logika menilai informasi. Septiawan mengingatkan kita untuk mewaspadai teknologi sekaligus ikut menjaga ketertiban dalam bergaul di dalamnya. Sementara dengan sangat lugas Suhendrik menyebutkan dua kata dalam konteks penggunaan media sosial yakni, “Adaptif dan inovatif”. Sehendrik juga mengutarakan bahwa media bisa membuat orang benar menjadi salah, media juga bisa membuat orang salah menjadi benar. Itu dampak media sangat powerful.

Acara ini dilaksanakan dalam upaya untuk menumbuhkan kesadaran bahwa kita bisa saja membutuhkan media, bahkan dalam beberapa kasus kita bergantung kepada media. Namun, sebagai komunitas yang besar, masyarakat harus bisa menjadi kontrol atas dirinya sendiri dan hidup di luar pengaturan media. Masyarakat punya potensi untuk mendobrak dan menuntut media-media arus utama untuk merubah berbagai kebijakan penggunaan teknologi yang merugikan pengguna media, yang celakanya, banyak dari pengguna teknologi media yang tidak sadar bahwa mereka telah menjadi “sapi perah” bagi para pemilik teknologi khusnya teknologi media.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular