Thursday, June 19, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeNasionalPemkot Cimahi Peringati Harkitnas ke-117: Bangkit Bersama Menjawab Tantangan Zaman

Pemkot Cimahi Peringati Harkitnas ke-117: Bangkit Bersama Menjawab Tantangan Zaman

JIB | Cimahi Pemerintah Kota Cimahi menggelar upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 tahun 2025 di Lapangan Apel Pemkot Cimahi pada Selasa (20/05/2025).

Upacara tersebut dipimpin oleh Wali Kota Cimahi, Letkol Purn. Ngatiyana, yang juga menyampaikan pidato resmi dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Meutya Viada Hafid.

Dalam sambutannya, Ngatiyana menegaskan bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak sekadar dicatat dalam sejarah, tetapi lahir dari semangat kebangkitan, kesadaran kolektif, dan keberanian untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Ia menyebutkan bahwa melalui organisasi Budi Utomo, bangsa ini mulai percaya bahwa nasib Indonesia tidak boleh ditentukan oleh kekuatan asing, melainkan oleh kekuatan dan kemandirian sendiri.

“Kebangkitan nasional bukanlah peristiwa sekali jadi, tapi sebuah proses yang terus berlanjut. Ini adalah semangat yang menuntut keberanian untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks,” ujar Ngatiyana.

Ia menyebutkan, tantangan masa kini seperti disrupsi teknologi, krisis pangan global, ketegangan geopolitik, dan ancaman terhadap kedaulatan digital menjadi ujian nyata yang harus dihadapi dengan kesiapan dan inovasi.

“Di tengah derasnya arus globalisasi, kita tidak boleh pasif. Bangsa ini harus hadir sebagai pemimpin perubahan. Peradaban kini tidak lagi dibatasi oleh geografi, melainkan ditentukan oleh kecepatan adaptasi dan kekuatan visi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ngatiyana menjelaskan bahwa Indonesia sejak awal telah berpegang pada prinsip politik luar negeri bebas aktif, sebagai panduan dalam menjaga kemandirian nasional di tengah dunia yang makin terpolarisasi. Posisi Indonesia sebagai trusted partner dalam hubungan internasional, menurutnya, menjadikan Indonesia dihormati karena mampu menjadi jembatan dialog antar kepentingan global.

“Indonesia hadir di panggung dunia bukan hanya menyuarakan kepentingan nasional, tapi juga membawa gagasan dan solusi untuk kepentingan bersama. Kita ingin menjadi mitra dialog yang membangun, bukan sekadar penonton,” jelasnya.

Ngatiyana juga menyoroti fokus pembangunan nasional yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, namun juga pada pemerataan dan keadilan. Pemerintah pusat, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, telah menjalankan berbagai program yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat dalam 150 hari pertama masa kerja.

“Salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis yang telah menjangkau lebih dari 3,5 juta anak di seluruh Indonesia. Sektor kesehatan juga diperkuat dengan layanan pemeriksaan gratis bagi lebih dari 777 ribu masyarakat,” ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut Ngatiyana, pembentukan Danantara Investment Agency merupakan langkah konkret untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih strategis dan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

“Di bidang pengembangan SDM, pemerintah juga mempercepat pembangunan pusat-pusat pelatihan vokasi serta memperkuat talenta digital sebagai respon atas tuntutan era transformasi teknologi,” pungkasnya.

Upacara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali makna kebangkitan nasional, sembari memperkuat semangat gotong royong dan optimisme dalam menatap masa depan Indonesia yang lebih mandiri, adil, dan maju.
(Penulis Berita : Rahmat)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular