JIB | Bekasi- Penyambungan pipa untuk memenuhi kebutuhan air bersih terhadap warga di Kabupaten Bekasi Jawa barat terus dilakukan secara bertahap menyusul masih adanya sekitar 40 persen warga di Kabupaten Bekasi yang belum memperoleh kebutuhan air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta baghasasi Bekasi khususnya.
Kepala bagian hukum dan Humas PDAM Tirta baghasasi Bekasi, Yusmet menjelaskan masih adanya warga yang belum tersambung pipa aliran air bersih akan menjadi prioritas di tahun ini bahkan percepatan penyambungan pipa air bersih ditargetkan hingga akhir tahun 2019 ini bisa selesai, sehingga warga bisa memperoleh kebutuhan air bersih tersebut.
“Kami memang prioritas agar warga tidak lagi kekurangan pasokan air bersih dan kami terus upayakan agar warga yang belum tersambung pipa air bersih untuk bersabar karena pengajuan yang masuk cukup banyak.” Ujar Yusmet usai melakukan penandatanganan kerjasama antara PDAM Tirta baghasasi Bekasi dengan bank BJB cabang Cikarang Bekasi dalam memudahkan pelayanan terhadap pelanggan PDAM. Senin (01/04/2019).
Lanjut. Yusmet yang didampingi jajaran pegawai PDAM Tirta baghasasi Bekasi bahwa, pihaknya juga turut melibatkan pihak ketiga untuk memudahkan sekaligus mempercepat penyambungan pipa air bersih ke warga yang saat ini terdapat 120 ribu lebih pelanggan PDAM Tirta baghasasi yang berada di kota dan kabupaten Bekasi.
“Tentunya dengan pelanggan PDAM yang cukup banyak dan juga banyaknya pengajuan pelanggan baru, kami akan lebih meningkatkan mutu pelayanan.” Terang Yusmet.
Sementara itu, dalam kerjasama dengan bank BJB cabang Cikarang Bekasi kedua belah pihak menyepakati untuk saling memudahkan para pelanggan PDAM di kabupaten Bekasi dan juga pihak bank BJB melalui kepala cabang Cikarang, Bekasi, Rudi Purwadi tengah mengupayakan pelayanan jemput bola untuk memudahkan pelanggan dalam kaitannya administrasi dengan PDAM, sehingga para pelanggan tidak harus membayar iuran tertuju ke loket tertentu.
Diketahui PDAM Tirta baghasasi Bekasi telah bekerjasama dengan enam bank termasuk bank BJB yang bertujuan untuk mempermudah pelayanan para pelanggan bukan saja mereka yang berada di perkotaan, melainkan juga yang ada di pedesaan khususnya di kabupaten Bekasi yang memiliki 180 desa. (Andre)