Jurnal Indonesia Baru

kesiapan Kabupaten Indramayu Menyambut Investasi Industri Petrokimia Oleh China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan

JIB | Jakarta – Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto kembali memanggil Bupati Indramayu H. Supendi terkait percepatan realisasi investasi industri Petrokimia oleh China Petroleum Corporation (CPC) Taiwan di Kabupaten Indramayu.
“Sehubungan dengan percepatan realisasi investasi industri Petrokimia oleh CPC Taiwan di Kabupaten Indramayu Alhamdulillah hari ini (3/9/2019) saya diundang secara langsung untuk mengikuti rapat di ruangan Menteri Perindustrian Bapak Airlangga Hartarto,” tulis Bupati

“Semoga ini bisa secepatnya terwujud dan terlaksana agar kedepan bisa memberikan peluang kerja untuk putra – putri kita, aamiin…” kata Supendi di akun resmi facebooknya Kang Supendi

Sebelumya pada tanggal 2 Agustus 2019 Kementerian Perindustrian telah berkoordinasi dengan Pemkab Indramayu untuk memfasilitasi investasi industri Petrokimia oleh CPC Taiwan dengan menggandeng Pertamina tersebut.

Seperti dikutip Bisnis.com pada 2/8/2019, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi telah bertemu Bupati Indramayu H. Supendi guna membahas pengembangan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) Indramayu.

“Rapat kerja itu membahas kesiapan Indramayu untuk menyambut investasi yang akan masuk, baik itu kesiapan lahan, air baku, listrik maupun transportasi di kawasan industri tersebut,” kata Doddy dalam keterangan resmi, Jumat (2/8/2019).

Investasi tersebut merupakan kerja sama antara Pertamina dengan CPC Taiwan melalui mekanisme business to business yang dilakukan dalam bentuk pembangunan pabrik naphtha cracker dan unit pengembangan sektor hilir Petrokimia berskala global di Indonesia.

“Dengan terbangunnya pabrik Naphtha Crackers, Indonesia nantinya dapat mensubstitusi bahan baku impor,” ujar Doddy.

Doddy mengatakan, pertemuan tersebut juga membahas dukungan Pemerintah Daerah dalam penyediaan lahan untuk investasi CPC Taiwan, serta status KPI di Balongan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Indramayu.

Selain itu dibahas pula kesiapan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, air baku, listrik, percepatan perizinan investasi, kesiapan sumber daya manusia, serta pemetaan kepemilikan lahan.
Pengembangan kompleks industri Petrokimia terpadu di Balongan, Indramayu itu rencananya CPC Taiwan menggelontorkan dana sebesar 8,62 Miliar US Dolar melalui kerja sama dengan PT Pertamina (Persero). (Dre)