JIB. | CIMAHI,- Anggota DPRD Kota Cimahi, Freddy Siagian, menggelar reses masa persidangan III tahun 2025 dengan dihadiri sekitar 500 warga dari wilayah Cibabat dan Pasirkaliki di aula Gedung Villa Neglasari,Sabtu siang (22/11/2025).
Dalam pertemuan ini, Freddy menekankan pentingnya mengetahui realisasi pokok-pokok pikiran (pokir) yang telah turun di dapilnya. Ia memastikan sejumlah proyek fisik seperti perbaikan jalan, pembangunan tembok penahan tanah, hingga peningkatan jalan lingkungan telah berjalan dengan baik.
Selain mengevaluasi program yang sudah terlaksana, ia juga menjaring aspirasi baru untuk penyusunan pokir 2026–2027.
Menurut Freddy, selain pembangunan fisik, kebutuhan sosial masyarakat harus menjadi perhatian. Banyak warga menyampaikan persoalan BPJS, bantuan lansia yang hidup sendiri, hingga kebutuhan penanganan rumah warga yang kondisinya membahayakan.
Dalam pesannya, Freddy mengajak warga agar tidak segan menyampaikan aspirasinya.
“Dewan itu pembantu masyarakat, bukan bosnya. Sampaikan saja semua keluhan, nanti saya perjuangkan ke pemerintah Kota Cimahi,” tegasnya. (Penulis Berita : Rahmat)
JIB | CIMAHI,– Dimusim hujan sekarang ini masalah banjir kembali menjadi sorotan, Warga Cibabat menyampaikan keluhan terkait banjir di Jalan Amir Machmud, Cibabat, Kota Cimahi jadi salah satu titik banjir yang makin sering terjadi saat hujan deras.
Anggota DPRD Cimahi fraksi PDI-P Freddy Siagian menyebut persoalan banjir di Cibabat ini tidak bisa ditangani hanya oleh Pemkot Cimahi karena lokasi banjir berada di jalur jalan nasional.
“Harus ada koordinasi lintas lembaga, mulai dari pemerintah kota, provinsi, sampai kementerian. Tanpa rekomendasi pusat, pekerjaan di lokasi itu tidak bisa dilakukan,” jelasnya.
Ia menegaskan akan mendorong dinas terkait untuk mempercepat pembahasan teknis agar banjir tidak terus terjadi setiap musim hujan.
Freddy optimistis karena laporan perihal banjir ini sudah masuk ke tingkat provinsi. (Penulis Berita:Rahmat)
JIB | CIMAHI,- anggota DPRD Cimahi Fraksi PDI-P Freddy Siagian menerima keluhan dari masyarakat mengenai persoalan sampah, terutama dari warga yang tinggal di gang-gang sempit. Pasalnya Warga mengeluhkan kurangnya tong sampah kecil di tingkat rumah tangga serta keterbatasan angkutan sampah yang berdampak pada penumpukan.
Freddy menjelaskan, volume sampah di Cimahi terus meningkat sementara kemampuan angkut serta kapasitas pembuangan seperti Harjamukti dan Sarimukti masih terbatas.
“Kota Cimahi ini kecil, tapi volume sampahnya luar biasa. Kalau tidak ditangani serius, jumlahnya akan makin membengkak,” ujarnya.
Untuk solusi jangka pendek, Freddy akan mengusulkan program penyediaan tong sampah rumah tangga melalui Dinas Lingkungan Hidup bagi warga yang bersedia memilah sampah organik dan non-organik.
Ia juga menilai perlu ada prioritas anggaran untuk penguatan armada pengangkutan dan pengelolaan sampah agar beban DLH tidak semakin berat. (Penulis Berita;Rahmat)
JIB | Bekasi — Acara pesta hajatan yang digelar pada Sabtu, 22 November 2025, oleh keluarga besar Bapak Samsudin di Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, berlangsung meriah dan penuh suka cita. Hajatan tersebut diselenggarakan dalam rangka menikahkan putri tercinta dan dihadiri tokoh masyarakat, kerabat, serta tamu undangan dari berbagai daerah.
Untuk menambah kemeriahan, pihak keluarga menghadirkan hiburan musik dangdut dari Pesona Musik Mutiara Kembar Intertainment asal Karawang. Penampilan grup musik ini berhasil menghibur tamu undangan melalui lagu-lagu yang membuat suasana semakin hangat dan berkesan.
Tidak hanya hiburan musik, keluarga juga menyampaikan apresiasi terhadap hasil tata rias pengantin yang ditangani oleh Ka Amelia Make Up dari Segaran, Batujaya, Kabupaten Karawang. Riasan elegan yang diberikan menjadikan sang mempelai tampil anggun dan memukau sepanjang acara.
Saat berlangsungnya pesta, Bapak Samsudin, yang akrab disapa Sam Jawa, menuturkan rasa syukur dan terima kasih atas kelancaran hajat yang terlaksana.
“Alhamdulillah acara berjalan lancar dan penuh kebahagiaan. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga, tetangga, dan tamu undangan yang hadir memberikan doa restu untuk putri kami. Kami juga sangat puas dengan hiburan musik dan hasil makeup pengantin yang membuat acara semakin istimewa,” ujar Samsudin.
Senada dengan itu, pihak perias pengantin menyampaikan rasa bangganya dapat berkontribusi dalam momen bahagia tersebut.
“Kami merasa bangga bisa dipercaya merias pengantin dalam acara ini. Semoga kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah,” ungkap Ika Rahayu, yang akrab disapa Ka Amelia.
Acara berlangsung aman, tertib, dan penuh kehangatan, mencerminkan kuatnya rasa kebersamaan masyarakat Desa Jayasakti. (Red)
JIB | Bekasi — Proyek pembangunan jalan lingkungan di Kampung Kobak Pasir RT 003/006 Desa Sukalaksana, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, diduga tidak sesuai dengan standar teknis yang telah ditentukan. Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Masyarakat Indonesia (DPP GMI) menilai bahwa pihak pelaksana proyek diduga mengurangi kuantitas demi meraup keuntungan lebih besar.
Dugaan itu muncul setelah tim investigasi DPP GMI meninjau langsung ke lokasi pembangunan. Hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan bahwa ketinggian cor beton pada bagian tengah jalan diduga tidak sesuai aturan yang tertera dalam papan informasi proyek, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pekerjaan.
Proyek tersebut diketahui bersumber dari Anggaran Provinsi Jawa Barat dengan panjang 260 meter, lebar 1,2 meter, dan ketinggian 13 cm, dengan nilai kontrak sebesar Rp 63.044.000,-.
Sekertaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Masyarakat Indonesia (DPP GMI), Asep Saipulloh, menyampaikan bahwa temuan dugaan pengurangan spesifikasi ini harus segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
“Kami menemukan indikasi kuat bahwa tinggi cor beton pada bagian tengah akan dikerjakan tidak sesuai spesifikasi. Jika benar ada pengurangan kuantitas, ini sangat merugikan masyarakat. Kami mendesak dinas terkait untuk menindak tegas pihak pelaksana,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa publik berhak mendapatkan pekerjaan infrastruktur yang berkualitas sesuai anggaran yang telah digelontorkan.
“Anggaran pemerintah itu adalah uang rakyat, bukan untuk dipermainkan. Jangan sampai mutu pengerjaan dikorbankan hanya demi keuntungan lebih besar,” ungkapnya.
DPP GMI menegaskan akan terus melakukan pemantauan dan siap melayangkan laporan resmi jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan dari instansi terkait.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana proyek belum dapat dimintai tanggapan. (Red)
CIMAHI-JIB,- Di tengah komitmennya memperjuangkan kepentingan masyarakat, Ahmad Dahlan, Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi Gerindra, kembali menunjukkan dedikasinya melalui kegiatan Reses Masa Persidangan III Tahun Anggaran 2025. Bertempat di Aula Negla Sari, Jalan Sentral, Kelurahan Cibabat, Cimahi Utara, Jumat (21/11/2025), ratusan warga hadir untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada wakil rakyat mereka.
Kegiatan reses ini tidak sekadar menjadi agenda rutin kedewanan, tetapi menjadi bukti nyata kedekatan Ahmad Dahlan dengan masyarakat di Dapil II (Cibabat – Pasir Kaliki).
Ahmad Dahlan menegaskan komitmennya menjalankan amanat undang-undang sekaligus kewajiban moral sebagai anggota DPRD.
“Reses ini adalah pintu utama bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang mereka hadapi. Alhamdulillah, selama ini Pemerintah Kota Cimahi selalu konsisten merealisasikan pokok-pokok pikiran DPRD yang diperoleh dari reses,” ujar Ahmad Dahlan.
Melalui reses, warga dapat menyampaikan persoalan secara langsung, mulai dari infrastruktur, drainase, pelayanan publik, hingga kebutuhan yang bersifat personal. Pendekatan langsung ini menjadi nilai tambah yang tidak selalu dirasakan pada forum formal seperti Musrenbang.
Selama masa pengabdiannya, Ahmad Dahlan menjadi salah satu legislator yang aktif memperjuangkan kebutuhan warganya melalui pokok pikiran (Pokir). Sejumlah pembangunan di wilayah Cibabat dan Pasir Kaliki telah terealisasi, antara lain:
Pengaspalan jalan di RW 14 Pasir Kaliki dan RW 25 Cibabat Pembangunan dan perbaikan paving block di RW 5, RW 6, dan RW 12 Cibabat Perbaikan drainase di titik rawan banjir Pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJG) di berbagai titik strategis Program-program ini terbukti meningkatkan kenyamanan warga dan memperbaiki kualitas lingkungan sekitar.
Salah satu persoalan yang paling sering muncul di wilayah tersebut adalah banjir saat musim hujan. Melalui reses, Ahmad Dahlan menghimpun berbagai laporan warga dan mendorong perangkat eksekutif untuk segera bertindak.
“Setiap permasalahan yang disampaikan masyarakat akan kami tampung dan perjuangkan. Banyak titik banjir yang sudah mulai tertangani melalui Pokir. Ini bukti bahwa kolaborasi legislatif dan eksekutif sedang berjalan baik,” tegasnya.
Reses kali ini mencatat kehadiran 400–500 peserta, menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap sosok Ahmad Dahlan. Banyak warga datang dengan membawa usulan, dokumentasi jalan rusak, dan harapan agar wilayah mereka mendapatkan perhatian lebih.
Ahmad Dahlan menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran warga.
“Semoga melalui reses ini, semua aspirasi dapat terakomodasi. Tidak semua usulan masuk melalui Musrenbang, tetapi lewat reses kita dapat menjaring kebutuhan secara lebih luas dan langsung dari masyarakat,” tambahnya.
Reses ini kembali menegaskan dedikasi Ahmad Dahlan sebagai anggota dewan yang dekat dengan warga dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Ia berjanji akan terus memperjuangkan aspirasi warga Cibabat dan Pasir Kaliki agar berbagai permasalahan bisa diselesaikan secara bertahap dan berkelanjutan.
JIB | Karawang — Proyek pembangunan rehabilitasi dan pemeliharaan Jalan Usaha Tani di Desa Baturaden, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, kini menjadi sorotan. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Hariyang Kencana dengan nilai anggaran lebih dari Rp. 179 juta lebih, bersumber dari APBD Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang.
Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Masyarakat Indonesia (DPP GMI), Asep Saipulloh, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan langsung untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai aturan serta spesifikasi yang telah ditetapkan.
“Kami akan mengawal proyek ini dari awal hingga selesai. Jika ditemukan adanya penyimpangan, kami tidak akan segan melaporkan kepada pihak terkait agar ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” tegas Sekretaris Umum DPP GMI.
Ia menambahkan bahwa pengawasan yang kuat sangat dibutuhkan pada proyek pembangunan yang menggunakan anggaran negara, terutama yang berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat dan produktivitas petani.
“Jalan usaha tani adalah akses penting bagi petani. Maka kami berharap dinas terkait benar-benar melakukan kontrol yang signifikan agar hasil pekerjaannya berkualitas dan tepat sasaran,” ujarnya.
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran aktivitas pertanian di Desa Baturaden serta mendukung peningkatan produksi pangan di wilayah Kecamatan Batujaya. (Red)
JIB | Bekasi — Pemerintah Desa Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, menggelar rapat minggon dengan agenda utama sosialisasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, (Kemensos RI).
Sosialisasi ini dilaksanakan di aula Kantor Desa Sukadaya Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi, dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, perangkat desa, serta berbagai elemen lembaga desa, Kamis (20/11/2025).
Program BLTS tersebut akan mulai disalurkan sebagai upaya pemerintah untuk membantu kebutuhan masyarakat sekaligus mencegah penyalahgunaan dana, khususnya untuk aktivitas judi online (judol) yang marak terjadi.
Kepala Desa Sukadaya, Sartija Arizona, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga data pribadi dan rekening penerima bantuan.
“Saya tekankan kepada seluruh penerima bantuan agar menjaga nomor rekening masing-masing. Jangan sampai disalahgunakan, apalagi untuk hal-hal yang merugikan seperti judi online,” ujarnya.
Sartija Arizona juga menyampaikan bahwa bantuan ini diberikan untuk meringankan beban warga dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
“BLTS ini adalah bentuk perhatian pemerintah. Gunakan untuk kebutuhan keluarga, bukan untuk hal-hal yang bisa menambah masalah,” tambahnya.
Para peserta rapat menyambut baik sosialisasi ini dan berharap program BLTS dapat berjalan lancar serta memberi manfaat nyata bagi warga Desa Sukadaya.
Dengan adanya sosialisasi tersebut, pemerintah desa berharap masyarakat semakin memahami tujuan utama bantuan dan lebih waspada terhadap risiko penyalahgunaan rekening maupun dana bantuan. (Ey/Red)
JIB | Karawang — Pemerintah Desa Karyamulya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang melaksanakan kegiatan karyabakti dengan fokus membersihkan eceng gondok yang menutupi saluran irigasi Batujaya–Pakisjaya.
Kegiatan tersebut dengan melibatkan perangkat desa serta warga setempat yang dengan antusias turun langsung ke lokasi, Kamis (20/11/2025).
Pj. Kepala Desa Karyamulya, H. Mamat Rahmat, SE, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya bersama menjaga kelancaran aliran irigasi yang sangat dibutuhkan untuk pertanian warga.
“Kami bersama masyarakat bergotong royong membersihkan eceng gondok agar aliran irigasi kembali lancar. Ini penting untuk mendukung kebutuhan air bagi sawah-sawah warga,” ujarnya.
Menurutnya, penyumbatan saluran irigasi oleh tumbuhan liar tersebut berdampak pada menurunnya pasokan air ke beberapa area persawahan.
“Kalau dibiarkan, eceng gondok bisa menumpuk dan menghambat distribusi air. Karena itu harus segera dibersihkan,” tambahnya.
Salah satu warga yang ikut kegiatan, Rohman mengapresiasi langkah Pemdes Karyamulya dalam menggerakkan warga.
“Kami senang bisa terlibat. Ini demi kepentingan bersama, apalagi sebagian besar warga di sini bergantung pada irigasi,” katanya.
Pemdes Karyamulya berencana menjadikan kegiatan karyabakti ini sebagai program berkelanjutan, terutama pada titik-titik saluran irigasi yang rawan dipenuhi eceng gondok. (Ey/Red)
JIB | Karawang — Tim Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kecamatan Batujaya melakukan kunjungan pendampingan ke rumah korban dugaan persetubuhan terhadap anak di bawah umur yang tinggal di wilayah Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang. Kunjungan ini dipimpin oleh Salmah, didampingi Kasi Kesos Kecamatan Batujaya Hj. Eem Mariyam, serta sejumlah anggota Satgas lainnya.
Setibanya di rumah korban, rombongan disambut dengan suasana haru. Ibu korban tak kuasa menahan tangis saat menerima kedatangan tim pendamping. Ia mengaku sangat terpukul sejak kasus ini mencuat dan mengganggu kondisi psikis keluarganya.
“Saya benar-benar hancur. Anak saya masih trauma, kami juga terus merasa tertekan sejak kejadian ini,” ungkap ibu korban dengan suara terbata, Senin (17/11/2025).
Sementara itu, korban berinisial F (15) hanya terdiam saat mendengarkan arahan dari tim Satgas. Ia disebut masih mengalami tekanan psikologis yang cukup berat. Kondisi F semakin memprihatinkan karena harus putus sekolah tepat menjelang ujian akhir, sehingga ia tidak dapat memperoleh ijazah yang seharusnya menjadi modal penting untuk masa depannya.
Ketua tim pendamping, Salmah, menegaskan bahwa pendampingan akan dilakukan secara berkelanjutan demi memastikan kondisi korban pulih secara optimal.
“Tugas Satgas adalah memastikan korban mendapatkan perlindungan, layanan kesehatan, dan pendampingan psikologis sesuai standar. Kami akan terus memantau perkembangan kondisi korban,” tegasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Desa Karyamulya, Adri Sukardi, juga hadir dan menyatakan bahwa pihak desa siap memberikan dukungan penuh terhadap pemulihan korban.
“Pemerintah desa siap memfasilitasi pemeriksaan kesehatan, termasuk pemeriksaan kandungan, serta pendampingan psikologis. Korban harus mendapatkan hak-haknya dan kami akan bantu semaksimal mungkin,” ujar Adri.
Saat ini, kondisi kesehatan korban berada dalam pengawasan keluarga di rumah dengan pemantauan intensif dari pemerintah desa dan Satgas PPA.
Diketahui, kasus ini telah dilaporkan secara resmi ke Polres Karawang dan tengah dalam proses penyelidikan oleh penyidik. Proses hukum dipastikan terus berjalan hingga tuntas.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peran pendampingan profesional, koordinasi lintas lembaga, serta dukungan psikososial bagi korban dan keluarga agar mendapatkan perlindungan yang semestinya. (Red)