Friday, October 25, 2024
HomeJIB NewsMomen Maulid Nabi dan Santunan Yatim Jadi Ajang Silaturahmi Warga dan Pegawai...

Momen Maulid Nabi dan Santunan Yatim Jadi Ajang Silaturahmi Warga dan Pegawai Desa Baru

JIB|Cikarang Timur, Bekasi – Majlis Musolla Nurul Anwar dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, menjadi ajang silaturahmi para aparat Desa pengurus baru yang diselenggarakan Minggu malam Senin di kampung Rukem RT. 001/005 Desa Jatireja Kecamatan Cikarang Timur, Bekasi. (18/11/2018).

Dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diketuai oleh Karnaen selaku ketua RT lama, mengundang segenap para tokoh masyarakat dan hampir seluruh jajaran aparat Desa nampak hadir mulai dari Sekretaris Desa (Sekdes), Kepala Dusun (Kadus), Kaur Kesra dan para RT / RW bahkan salah satu kandidat kepala Desa yang kalah juga terlihat ada. Namun sayang, kepala Desa terpilih tidak datang yang diwakilkan oleh Sekdes Mantri Udi beserta jajaran lainnya.

Memang pasca pemilihan kepala Desa dua bulan lalu dengan lima kandidat sempat memanas hubungan antar masyarakat sehingga kurang harmonis dalam keseharian.

Namun dengan adanya momentum perayaan Maulid Nabi dan Santunan Yatim ini jelas terlihat keharmonisan perlahan mulai tercipta suasana kebersamaan.

Dalam sambutan panitia yang diwakili oleh Guru Yogi, menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat atas segala bentuk partisipasi sehingga bisa terlaksana acara Maulid Nabi dan Santunan Yatim ini. Yogi berharap, “dengan momen ini, semoga kita kedepan bisa semakin meningkatkan ketaqwaan dan membamgun hubungan silaturahmi antar keluarga, tetangga dan masyarakat.” ujarnya.

Penceramah Ustad Solehudin al Ayubi dari Kapek Kedung Waringin dalam akhir tausyiahnya menyampaikan kesimpulan, “ada tiga golongan orang yang dirindukan oleh nabi. Pertama, orang yang suka berdzikir, orang yang suka sodaqoh jariah dan orang yang suka memulyakan ulama, dalam arti suka ikut bersama rutin mengaji” Singkatnya.

Dalam sela-sela usai acara, tokoh masyarakat sekaligus pengusaha limbah, Karnawi yang familier oleh masyarakat di panggil Haji Dawi sempat mengatakan sedikit kekecewaan, karena lurah tidak datang. “Seumur – umur tempat kita kalau mengadakan acara-acara kaya gini belum pernah di datangi oleh lurah, selalu aja di wakilkan. Ungkap dia dengan bahasa khas nya. [TS]

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular