Jurnal Indonesia Baru

Demo Aliansi Tatar Sunda Contohkan Ciri Khas Urang Sunda

JIB | Kabupaten Bandung- Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, massa yang tergabung dalam Front Aliansi Tatar Sunda gelar aksi damai RUU Omnibuslaw Cipta Kerja didepan Gedung Sate, Kota Bandung.

Diketahui, sepekan lalu berbagai massa melakukan aksi demo tolak Omnibuslaw dimasing-masing wilayah termasuk Jawabarat bahkan sampai berujung ricuh.

“Kami merasa terpanggil untuk menyuarakan kedamaian bagi masyarakat Jawa Barat. Terlebih, pada hari ini juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda,” ucap Koordinator Front Aliansi Tatar Sunda Judin, Rabu (28/10).

Intinya, kata dia, dihari sumpah pemuda ini masyarakat merasa terpanggil untuk menyuarakan aspirasi secara tertib dan aman. Sebagai respon banyaknya aksi anarkis yang dilakukan massa pendemo hingga merusak fasilitas negara dan hal itu jangan sampai terulang kembali di Jawabarat.

“Karena akhir-akhir ini diwilayah kita khususnya jabar terlalu banyak aksi yang merugikan masyarakat luas,” kata dia.

Dia menyebutkan, akhir-akhir ini seringkali terdapat aksi yang bukan dari ciri khas orang sunda, mengatasnamakan masyarakat, namun berujung pada kerusuhan dan tindakan anarkis.

“Contoh seperti ditutupnya akses tol jalan, dirusaknya fasilitas umum, itu bukan ciri khas masyarakat sunda disini, jadi kita disini menyuarakan mari kita bersama sama di momentum sumpah pemuda ini untuk bersama sama menyuarakan kemanan dan ketertiban,” ungkapnya.

Bahkan, ia menuturkan, tidak sedikit masyarakat yang merasa keresahan dan ketakutan atas perbuatan anarkis yang kerap terjadi akhir-akhir ini sehingga berdampak ketidaknyaman masyarakat dalam beraktifitas.

“Kita sudah tidak merasa aman tinggal di wilayah jabar ini, karena aksi mereka itu sangat di luar daripada sikap orang sunda yang selalu rendah diri, ini seperti ada kelompok-kelompok yang sengaja supaya berbuat onar,” tandasnya. (Red)