JIB | KABUPATEN BEKASI,- Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 telah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Pancasila. Namun, penetapan tanggal tersebut menuai perdebatan dan polemik yang tidak perlu hingga saat ini.
Untuk memaknai kita dapat melihat Pancasila sebagai cita-cita yang menjadi dasar, pandangan, dan pemahaman pada negara.
Dasar dan ideologi negara diperlukan oleh suatu negara untuk dapat berdiri kokoh. Bukan sewindu atau dua windu, dengan berapi-api dan tegas pada Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1953, Presiden Sukarno mengatakan Bangsa Indonesia bertujuan bernegara buat selama-lamanya.
Dalam kesempatan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021, Mantan Kabareskrim Nurfaizi Suwandi mengatakan Pancasila merupakan warisan berharga yang diwarisi oleh Para Pendiri Bangsa Indonesia untuk generasi penerus.
“Pancasila itu warisan berharga, tak ternilai harganya ya, yang diwariskan oleh para pendiri Bangsa kita (Indonesia) untuk generasi penerus,” ujar Nurfaizi dalam pesan tertulis kepada wartawan, Selasa (1/6/2021).
Menurut Nurfaizi, Pancasila yang diwariskan oleh Para Pendiri Bangsa Indonesia itulah yang membuat Negara Bangsa Indonesia masih bisa berdiri kokoh hingga hari ini, bahkan sampai ke masa yang akan datang.
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan tujuan bersama bangsa Indonesia yang diimplementasikan dalam pembangunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual ujar mantan Kapolda Metro ini.
Pancasila adalah wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. (Red)