Jurnal Indonesia Baru

Lagi, Despita Anak Putus Sekolah SD Butuh Bantuan “Penderita Benjolan Dipelipis Mata”

JIB | Pebayuran, Bekasi- Despita Maharani (13) tak bisa bermain bebas bersama teman-teman sebayanya, anak perempuan dari pasangan Endang dan Ida itu, harus berada di dalam rumah karena malu dan tidak percaya diri di karenakan ada benjolan di pelipis matanya yang berukuran lumayan besar. Sabtu (09/03/2019).

Benjolan yang ada dibawah pelipis mata kirinya terus membesar sehingga menutupi mata kirinya. Despita Maharani pun terpaksa putus sekolah, dan menutup diri di rumahnya penyakit tersebut sudah hampir empat tahun lalu di deritanya.

Despita yang tinggal bersama orang tuanya di Kampung Kobak Pasir, RT 03/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu sebelumnya pernah di rawat di RS Persahabatan Jakarta Timur.

Saat itu, sekitar empat tahun lalu, saat Despita duduk di bangku kelas dua sekolah Madrasah, Despita mengalami pembengkakan gusi. Bengkak pada gusi yang dialami Despita lumayan parah, sehingga menjalar ke pelipis mata mengakibatkan benjolan kian lama semakin membesar hingga sekarang.

Karena sakit yang dialami cukup parah, terkadang sering keluar nanah dan darah dari mulut bahkan terkadang dari hidungnya.

Usai mendapat perawatan dari RS Persahabatan, kondisi Despita mulai membaik. Di gusinya pun sudah tidak ada lagi pembengkakan.

Namun belakangan ini, sakit yang diderita seperti berpindah tempat. Pada awalnya Despita sakit di bagian gusi bawah, kini sakitnya berpindah dibagian atas, bahkan timbul benjolan.

Endang menceritakan, benjolan di wajah anaknya itu muncul sejak dua tahun lalu. Karena keterbatasan biaya, Endang yang bekerja sebagai buruh bangunan tak mampu membiayai pengobatan anaknya, yang hampir dua tahun Despita hanya dirawat di rumah.

“Awalnya sih sakit di bagian gigi (gusi), tapi sudah di operasi dan sehat. Tapi belakangan ini muncul bengkak bagian wajah sebelah kiri,” kata Endang.

Endang mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa untuk kesembuhan anaknya. Hal itu lantaran Endang tak memiliki biaya.

“Hari Jumat (08/03) kemarin anak saya di bawa ke Jakarta, mau dibawa berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta, dan saat ini masih berada di rumah singgah,” kata dia.

Untuk biaya berobat anaknya, Endang pun terkendala biaya. Saat ini dirinya hanya berharap ada donatur maupun bantuan dari pemerintah Kabupaten Bekasi yang mau membantu biaya pengobatan anaknya.

“Berangkat ke Jakarta pun ada yang membiayai, saat ini anak dan istri saya di rumah singgah. Saya terpaksa pulang buat cari tambahan biaya untuk makan di sana. Hari Senin (11/3) lusa, baru bisa periksa ke RSCM,” terangnya.

Endang berharap, sakit yang diderita anaknya itu segera sembuh dan nantinya tidak tumbuh benjolan lagi. Sehingga, Despita yang masih anak-anak itu dapat meneruskan sekolah lagi dan bisa bermain seperti anak normal biasanya. (Andre)