Jurnal Indonesia Baru

LSM Bersama Masyarakat Menggelar Doa Untuk Negeri Dan Deklarasi Menolak Isu People Power Paca Pemilu Tahun 2019.

JIB | Kabupaten Bekasi-Belakangan ini banyak isu-isu berkembang Pasca Pemilu Tahun 2019 yang dapat memecah belah persatuan bangsa dan negara, perlu disikapi dengan bijak untuk kembali menyatukan dua kubu yang sebelumnya berbeda pilihan dalam perhelatan tersebut, Pemantau Aparatur Negara (PENJARA) Cabang Kabupaten Bekasi menggelar Doa Untuk Negeri dan Deklarasi Menolak Isu People Power Paca Pemilu Tahun 2019.

LSM Penjara bersama dengan sejumlah LSM lainnya di hadiri oleh Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama Serta Aparatur Negara Mengikuti kegiatan tersebut yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Sinarjaya Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi, sabtu (04/05/2019) pagi tadi pukul 09:00 WIB

Jembar Jaya Selaku Ketua DPC LSM Penjara Kabupaten Bekasi mengatakan ada 5 LSM yang sudah bergabung untuk melaksakan Doa Bersama dan deklarasi Menolak Isu People Power.

Dia mengatakan “Masyarakat dihadapkan dengan pesta demokrasi yang sangat melehkan kurang lebih selama 7 (tujuh) bulan, selanjutnya mari kita sama-sama percayakan kepada KPU, menjelang Bulan Suci Ramadhan kita menginginkan untuk menjalankan ibadah puasa dengan istiqomah dan tentunya kita berharap agar negara ini terjaga keamanan, ketertiban dan kesejahteraannya.

Berhubungan dengan isu People Power Ketua DPC LSM Penjara Kabupaten Bekasi menolak Isu tersebut karna dapat mengganggu ketertiban bangsa dan negara.

“Kami menggelar deklarasi menolak isu Poeple Power ini karena hal tersebut dapat mengganggu ketertiban bangsa dan negara yang menjadikan kita tidak bisa beribadah secara khusyu dan beraktifitas dengan nyaman nanti di bulan Suci Ramadhan.” Jelasnya

Setelah deklarasi dilakukan upaya yang dilakukan kedepan yaitu bekerjasama dengan Seluruh Elemen, LSM, Ormas serta Masyarakat dengan tujuan dapat menumbuhkan kembali kesatuan dan persatuan pada masyarakat.

“Ketika pemilihan kemarin boleh kita katakan berbeda-beda pilihan tetapi setelah pemilihan itu selesai mari kita rajut kembali aktifitas seperti biasa jangan sampai terjadi dampak yang berkepanjangan, tidak ada nomor 1 (satu) dan 2 (dua), yang ada hanyalah kebersamaan siapapun yang terpilih nanti itulah yang jadi presiden kita dan kita wajib menghargai semuanya, NKRI Harga Mati.” Tutupnya

Sementara itu ditempat yang sama Dede selaku Tokoh Pemuda mengapresiapi kegiatan Doa Bersama dan Deklarasi Menolak Isu Poeple Power Pasca Pemilu Tahun 2019.

“Saya mewakili Tokoh Pemuda mengapresiasi kegiatan deklarasi ini untuk menyamakan persepsi membangun persatuan dan kesatuan agar kebinekaan di negeri ini tetap terjaga dan damai, menanggapi isi People Power kami juga menolak atas nama pemuda karena walaupun poeple power merupakan ketidak puasan masyarakat terhadap kekuasaan pada intiinya itu akan merugikan kita semua sebagai warga negara indonesia.”

Diharapkannya dengan adanya deklarasi tersebut seluruh elemen dan masyarakat bisa lebih baik dalam membangun kesatuan dan persatuan dan tidak mudah terpancing dengan berbagai isu, apalagi isu Poeple Power. Masyarakat harus dapat mengedepankan sikap yang membawa kedamaian dan mempersatukan seluruh elemen bangsa. (Endang)