JIB | Karang Bahagia, Kab Bekasi- Ramainya di perbincangan di kalangan masyarakat terkait Vidio Relawan Kesehatan Kabupaten Bekasi ramai beredar di dunia medsos dan mengecam beberapa Netizen, seorang wanita relawan kesehatan yang mendapat perlakuan tidak semestinya dan tidak sewajarnya oleh para pegawai Kecamatan Karang Bahagia Kabupaten Bekasi.
Kejadian tersebut mendapat sorotan dan perhatian serius oleh Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi LKPK Kabupaten Bekasi.
Vidio amatir yang beredar dengan durasi 00:03:15 detik terjadinya perdebatan antara Relawan Kesehatan dengan sejumlah pegawai Kecamatan Karang Bahagia, merupakan cermin buruknya sistem pelayanan kepada masyarakat. Seorang relawan ibu-ibu di maki maki oleh pegawai Kecamatan, yang seharusnya ada solusi.
Tim Relawan Kesehatan yang seharusnya mendapat pelayanan yang baik, sesuai dengan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan, (Paten). Namun ini terjadi sebaliknya, Bela yang merupakan salah satu Relawan Kesehatan malah mendapat kesulitan, dengan berbagai macam perkatan kasar oleh sejumlah pegawai Kecamatan dengan nada sangat keras, penuh dengan Luapan emosi tidak ubahnya seperti maling yang tertangakap basah oleh warga.
Anwar Soleh Ketua DPC Lembaga Komunitas Pengawas Korupsi Kabupaten Bekasi kepada jurnalindonesiabaru.com, jum’at (20/9/19). Mengatakan sistem Paten akan sangat memudahkan masyarakat dalam mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan birokrasi dan Admimistrasi.
“Sistem Paten telah diatur secara detail dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010,” katanya.
Namun dalam hal ini Anwar Sholeh Ketua L-KPK Kabupaten Bekasi sangat di sayangkan, tidak seharusnya perkataan kasar terlontar dari seorang pegawai Kecamatan Karangbahagia, yang notabenenya dia adalah pelayan masyarakat.
“Kami meminta kepada Bupati Bekasi H. Eka Supria Atmaja SH, Mencopot Jabatan Camat Karangbahagia yang di nilai tidak bisa memimpin bawahannya, dan kami meminta kepada Bupati, kejadian tersebut berada dalam ruang loby pelayanan yang terkoneksi langsung oleh CCTV ke ruang kerja Bupati. “Buka dan lihat kejadian yang sebenarnya”.
Bahrul Kasi Kependudukan Kecamatan Karangbahagia saat di konfirmasi di ruang kerjanya, pada hari Selasa kemarin (17/9/19) mengatakan, dirinya mengakui atas adanya kegaduhan tersebut, dan sangat menyayangkan atas pelayanan yang kurang baik, namun itu akan menjadi pembelajaran yang sangat berharga, agar tidak terulang kembali pada kemudian hari.
“Yang jelas pada waktu itu terjadi mis komunikasi antara warga yang mengaku relawan kesehatan dengan para pegawai Kecamatan, namun pada hari itu juga permasalahan administradi yang diminta oleh Relawan semua dapat kita bantu dengan maksimal.” Jelasnya. (Red)