Jurnal Indonesia Baru

Gelaran Hajat Bumi Dipadukan HUT Ke 12 Gibas Cinta Damai Resort Karawang

JIB | Karawang, – Gelaran hajat bumi Desa Sindangmulya Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang, dimeriahkan dengan pagelaran wayang golek semalam suntuk. Dalam acara tersebut selain gelaran hajat bumi senghaja memeriahkan HUT ke 12 Ormas Gibas Cinta Damai Resort Karawang, Sabtu (16/11/19).

Dikatakan, Usep Sapudin, sebagai Kepala Desa Sindangmulya sekaligus Ketua Umum Ormas Gibas Cinta Damai Resort Karawang, setiap tahunnya kegiatan hajat bumi selalu dilaksanakan di desanya. Adapun tujuannya selain sebagai upaya melestrikan budaya leluhur adalah sebagai bentuk rasa syukur petani terhadap hasil panen yang melimpah.

“Selain melestarikan budaya leluhur, hajat bumi ini sebagai bentuk rasa syukur petani di desa kami atas hasil panen yang diterimanya,” ungkap Usep Sapudin, Sabtu (16/11/19).

Menurutnya khusus tahun ini, kegiatan hajat bumi sengaja dipadukan dengan rangkaian HUT ke 12 Gibas Cinta Damai, Resort Karawang. Saat ini selain menjabat Kepala Desa Sindangmulya, dirinya juga dipercaya memimpin Gibas Kabupaten Karawang.

“Sengaja kita padukan kegiatan hajat bumi masyarakat Sindangmulya dengan rangkaian HUT GIBAS, karena kebetulan waktunya tidak terlalu jauh, yang penting makna hajat bumi ini tetap terjaga,” ucapnya.

Usep Sapudin mengatakan mayoritas warga di desanya masih memegang teguh adat dan tradisi, sehingga masyarakat selalu rutin menggelar acara hajat bumi setiap tahunnya. Menurutnya hajat bumi sendiri biasa digelar di desanya setelah panen menjelang musim tanam padi.

“Dalam hajat bumi ini semua petani berdoa agar musim tanam berikutnya diberikan kelancaran dalam bertani, dijauhkan dari berbagai hama dan hasil panen yang lebih lagi,” terangnya.

Hajat bumi tahun ini menurutnya cukup meriah, karena hampir seluruh warga yang ada di desanya turun langsung memeriahkan acara tersebut. Sebagai kepala desa dirinya hanya memberikan dukungan saja, dengan menurunkan seluruh perangkat desa membantu kelancaran kegiatan tersebut. Menurutnya dalam hajat bumi sendiri acara yang terpenting adalah ruwatan bumi, karena didalamnya mencakup doa dan harapan petani.

Untuk menghibur masyarakatnya, setelah prosesi ruwatan, pada malam harinya akan digelar pagelaran wayang golek semalam suntuk.

“Setelah ruwatan pada malam harinya ada pagelaran wayang golek untuk menghibur warga,” terangnya.

Sementara itu salah seorang warga Udin (45) mengatakan dirinya mengungkapkan dirinya merasa senang dengan dilaksanakannya hajat bumi tersebut. Dirinya juga berharap musim panen berikutnya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Selain itu dirinya juga mengapresiasi peran serta dan dukungan dari pemerintah desa setempat.

“Sebagai warga kami berterima kasih kepada pak lurah yang telah mendukung acara ini, sehingga bisa berjalan dengan lancar,” pungkasnya.(Sule/Ey)