JIB | Cibarusah, – Program Rumah Sejahtera Terpadu, yang tujuannya untuk memperbaiki tarap hidup rakyat, rumah layak huni yang berasal dari batuan kementrian sosial belum lama ini sudah terealisasikan di mana hampir tiap Desa mendapatkan Batuan, di mana anggaran per titiknya penerima manfaat mendapat anggran 20 Juta, namun pada prakteknya masih ada oknum memotong anggaran tersebut.
Eman salah satu warga penerima manfaat mengeluhkan adanya pemotongan, pak saya juga bingun awalnya waktu rapat di desa katanya anggaran saya dapet 20 juta, tetapi pada prakteknya saya hanya menerima pertama saya di kasih 10 juta.
“Dan yang kedua saya di kasih 6 juta, jadi di total cuman 16 juta, saya tanyakan ke pegawai desa berinisial D, katanya buat yang ngurus pengajuan berkas yang sisa yang duit 4 juta buat bagi-bagi orang dalem ” tegasnya
Ketua kelompok Rumah sejahtera terpadu Ustad Hisbulloh mengatakan kepada awak media, Sebenernya bukan potongan sih kita mah di kasih se iklasnya sama anggota, karena yang ngurus berkas-berkas kan kudu pake bensin makan, kadang-kadang anggota salah kaprah bukan potongan itu mah.
“Kan orang Kabupaten, ke Mensos pengen juga, potongan sih cuman empat juta pertitik, tapi kita cuman ke bagian saling 2 ratus karena anggota diatas ada 20, dan di bawah dua puluh, pak Didi juga yang ngurusin cuman kebagian 1 juta setengah, RT/RW 200 ribu oknum staff desa 200 ribu” terangnya
Di tempat terpisah Anggota Dewan DPRI saat di konfirmasi via wa H. Obon Traboni mengatakan permasalahan ini nanti staff saya yang tangin bang namanya pak Rahmat.
Staf dewan Obon saat di konfirmasi via WhatsApp Pak Rahmat menuturkan, baik bang saya coba konfirmasi dengan bang Obon untuk lebih jelas, apakah ada informasi namanya pemotongan dana tersebut, dan supaya bisa dipastikan bahwa memang benar terjadi pemotongan,” terangnya (Dede)