
JIB | Kabupaten Karawang – Gerakan Masyarakat Peduli Karawang (GEMPAR) tengah bersiap melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan adanya siswa “Fiktif” di sejumlah lembaga pendidikan Negeri dan Swasta di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.
Dugaan tersebut mencuat setelah laporan dari masyarakat mengungkap adanya siswa yang terdaftar di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik), namun tidak pernah mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun ujian.
Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Karawang (GEMPAR), Mulyadi, menegaskan bahwa langkah investigasi ini bertujuan untuk mengungkap kebenaran di balik isu tersebut.
“Kami akan melakukan investigasi secara transparan dan akuntabel guna memastikan apakah benar ada siswa ‘siluman’ di lembaga-lembaga pendidikan di Karawang,” ujar Mulyadi dalam keterangannya kepada media.
Ia juga menambahkan bahwa jika ditemukan bukti adanya praktik semacam itu, pihaknya tidak akan segan-segan membawa kasus ini ke jalur hukum.
“Jika terbukti, kami akan menyerahkan kasus ini ke pihak berwenang untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Pelaku kecurangan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tegasnya.
Selain itu, GEMPAR mendesak agar izin operasional sekolah yang terlibat dalam praktik ini dicabut sebagai bentuk sanksi tegas.
“Kami tidak bisa mentolerir lembaga pendidikan yang melakukan kecurangan, apalagi menyalahgunakan dana publik. Lembaga seperti itu tidak layak beroperasi,” tambah Mulyadi.
GEMPAR berharap investigasi ini dapat memperbaiki sistem pendidikan di Karawang agar lebih transparan dan berintegritas.
“Kami ingin memastikan bahwa lembaga pendidikan di Karawang berjalan sesuai aturan dan mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, GEMPAR menunjukkan komitmennya dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan. (Sul/Red)