JIB | Bekasi – Talkshow Cikarang Corner bertajuk refleksi 69 tahun Kabupaten Bekasi dihadiri para petinggi partai politik Kabupaten Bekasi, lembaga masyarakat dan para pemilik media online. Acara yang digelar Jumat (16/08/2019) malam di Kongdjie Coffe.
Acara Talkshow dimulai sejak pukul 19.30 WIB dipandu Yus Ismail dari CC Management. Sejumlah pembicara dihadirkan, diantaranya Benny Rusmawan (Pegiat Sejarah), Anwar Musyadad (Ketua DPC PPP Kab Bekasi), Nugraha Hamdan (Ketua DPC Partai Gerindra Kab Bekasi), Uryan Riana (Anggota DPRD Kabupaten Bekasi), Zuli Zulkifli (JMPD/Nasdem), Sunawan (Politisi PAN), Muhammad Rojak (KPAD-Komisi Perlindungan Anak), Amir Mahfouz (Aktivis buruh), Ahmad Djaelani (Tiksa Institute), Jonly Nahampun (Ketua PPM/DPP LAMI), Yaya Ropandi (Organda/Kadin Kab Bekasi), Ajuk Junaedi (PC Satria/Gerindra), Herdiansyah (Ketua BM-PAN Kab Bekasi, Mohammad Amin Fauzi, S.H dan Doni Ardon (Aktivis Media/Ketua MOI Kabupaten Bekasi.
Ajuk Junaedi, mewakili Partai Politik Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Bekasi menyambut baik event Talkshow Cikarang Corner. Dia berharap, ke depan acaranya lebih terarah dan menghadirkan para ponggawa Kabupaten Bekasi.
“Ke depan agar dihadirkan Bupati Bekasi, sehingga aspirasi dan masukan yang disampaikan masyarakat dapat direalisasikan,” ujar Zuli Zulkipli, eks ketua Forum BPD Kabupaten Bekasi.
Talkshow berdurasi 2 jam tersebut menampung berbagai masukan, saran dan pendapat sejumlah tokoh terhadap arah pembangunan Kabupaten Bekasi.
Tempat yang sama Mohammad Amin Fauzi, S.H., M.Si berharap refleksi 69 tahun Kabupaten Bekasi yang menjadi tema Cikarang Corner dapat dimaknai dengan kesungguhan seluruh stakeholder dan tokoh masyarakat dalam membangun Kabupaten Bekasi.
“Mari kita membangun Kabupaten Bekasi dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh, Insya Allah akan dibalas dengan keberkahan yang berlipat ganda,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Doni Ardon, mewakili perkumpulan pemilik Media Online di Kabupaten Bekasi berharap anggota Dewan terpilih dapat memperhatikan kesejahteraan kawan kawan media, karena diakui atau tidak, peran media sangat penting dan terbukti memberi banyak kontribusi terhadap program pembangunan yang berpihak kepada masyarakat.
Menurutnya, saat ini perhatian pemerintah terhadap insan pers masih terkesan tebang pilih dan tidak merata.
“Mohon perhatikan kesejahteraan insan pers dan berikan subsidi terhadap pendirian badan hukum perusahaan pers lokal agar dapat bersaing dengan media nasional,” ungkapnya.
Dan, kalaupun pemerintah tidak mampu mensubsidi pendirian badan hukum perusahaan pers, maka pihaknya yang akan mensubsidi.
Diakuinya bahwa DPC MOI telah berperan dalam membantu keinginan insan pers Bekasi dengan memberi subsidi pendirian badan hukum perusahaan pers, sehingga biaya yang seharusnya sekitar 10-12 juta dapat dipangkas hanya 3 jutaan saja.
Kordinator acara Cikarang Corner, R. Agah Handoko menambahkan, hasil dari diskusi dan masukan masyarakat ini nantinya akan disampaikan kepada para pemangku kebijakan, baik eksekutif maupun legislatif, dengan harapan dapat didengar dan ditindaklanjuti sebagai kontribusi dalam menyelesaikan persoalan yang ada di Kabupaten Bekasi. (Frans/ Endang)