Saturday, November 9, 2024
HomeNasionalDampak Drainase Ditutup Pemborong, Kantor PWI Bekasi Kebanjiran

Dampak Drainase Ditutup Pemborong, Kantor PWI Bekasi Kebanjiran

JIB | Kota Bekasi, – Penutupan drainase di Jalan Rawa Tembaga 3 oleh pemborong pembangunan kantor Kemenag Kota Bekasi menyebabkan banjir di beberapa kantor yang ada di jalan tersebut salah satunya kantor PWI Bekasi.

Penutupan drainase dilakukan sudah sejak sebulan lalu. Kendati sering dikritik tidak ada itikad baik dari pemborong membuka saluran yang menyumbat laju air terlebih di musim penghujan saat ini.

Wakil Ketua PWI Bekasi, Sarigokma Siregar mengatakan, pemborong sudah keterlaluan dan terlalu gegabah saat akan melaksanakan kegiatan proyek.

“Ini pemborong sudah keterlaluan. Seharusnya tidak mesti menutup drainase saat melaksanakan kegiatan proyek,” katanya, Rabu (08/01/2020) saat bertemu di lokasi proyek.

Sarigokma sengaja mendatangi lokasi menyatakan protes kepada pengawas proyek dan konsultan pengawas, Dwi dan meminta agar segera dilakukan normalisasi drainase tersebut.

Saat itu Dwi menjanjikan akan segera meminta pemborong melakukan normalisasi drainase yang telah diurug pemborong.

“Secepatnya akan kami minta agar pemborong membongkar kembali urugan yang telah menyumbat drainase,” kata Dwi.

Seperti diketahui, akibat tersumbatnya drainase yang dijadikan akses kendaraan alat berat, saat hujan air tidak dapat mengalir, menyebabkan kantor PWI Bekasi kebanjiran. Air menggenangi seluruh ruangan PWI Bekasi.

“Pemborong terlalu berani. Dekat kantor wartawan saja dia bertindak sewenang-wenang, bagaimana jika pemborong mengerjakan proyek di tempat lain, mungkin akan semakin semena-mena,” tambah Siregar.

Sementara Hendri Seksi Kesejahteraan PWI mengatakan, seharusnya pemborong membuat gorong-gorong atau menggunakan besi plat untuk menutup saluran pembuangan bukan malah mengurug saluran sehingga merugikan pihak lain akibat terdampak banjir.

“Pemborong tidak profesional. Seharusnya saat melakukan pembangunan harus juga memikirkan dampak lingkungan. Bukan semaunya saja, sehingga merugikan pihak lain,” kata Hendri.

Untuk itu dia minta agar pemerintah kota Bekasi mengambil sikap untuk tidak menimbulkan persoalan lain akibat penutupan saluran air tersebut. (Supri/Febri)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular