Jurnal Indonesia Baru

Diskusi Masa Depan Sepakbola Kabupaten Bekasi

JIB | BEKASI – Ketua Harian Persikasi Heru Budian Timur, Direktur Club Persikasi, Edo, CEO Akademi Persib Kabupaten Bekasi Budiyanto dan tokoh sepakbola Kabupaten Bekasi Ajuk Junaedi membahas masa depan persepakbolaan Kabupaten Bekasi di area lapang stadion Wibawa Mukti, Selasa (28/007/2020) siang.

Diskusi _live in facebook_ bertemakan “Masa Depan Sepakbola Kabupaten Bekasi” ini dipandu Presiden Facebook Kabupaten Bekasi, Ebong Hermawan.

Heru Budian Timur mengatakan, butuh waktu demi meningkatkan prestasi persepakbolaan Kabupaten Bekasi. “Proses pembinaan pemain muda yang terencana dan konsistensi tengah diwujudkan guna meraih kejayaan di masa mendatang,” ucapnya.

Pria yang juga bertindak sebagai praktisi sepakbola itu berharap masyarakat Bekasi bersabar. “Target kita dalam waktu dekat Persikasi lolos Divisi 2,” ucapnya.

Dalam kesempatan diskusi, CEO Akademi Persib Bekasi, Budiyanto S.Pi yang juga anggota DPRD Kab Bekasi mengaku antusias dengan kepengurusan Persikasi saat ini. “Saya yakin dalam waktu dekat Persikasi bisa lolos masuk Divisi 2,” ucapnya.

Adapun keberadaan team Akademi Persib Bekasi (APB) di Kabupaten Bekasi ditegaskannya bukan untuk bersaing dengan Persikasi. Tapi sebaliknya, untuk membuahkan pemain handal bagi Kabupaten Bekasi dan provinsi Jawa Barat.

“Saya sengaja mengajak bergabung beberapa pelatih profesional di Club Akademi Persib Bekasi ini untuk melatih anak-anak didik dari berbagai usia, mulai dari usia 9 tahun sampai 18 tahun,” ucapnya.

Target Budiyanto dengan adanya Sekolah Akademi Persib Bekasi (APB) ini dapat melahirkan pemain-pemain handal yang tentunya bisa setaraf dengan pemain Internasional.

“Dan tentunya bisa melahirkan pemain-pemain untuk dipersembahkan bagi ponggawa club sepakbola Persikasi khususnya dan Persib Bandung, bahkan sampai ke PSSI,” jelasnya.

Budiyanto mengingatkan Persikasi bahwa bibit-bibit unggul pemain sepakbola lokal sangat berpotensi. Namun keberadaannya belum terekspos dan terinventarisir sehingga memerlukan manajemen perencanaan dan kehumasan yang kredibel.

“Saya pikir pendekatan-pendekatan strategis harus segera dibangun terhadap club club besar, dan dibuat sistem rekruitmen bibit-bibit sepakbola ke tingkat Desa dan Kecamatan”.

“Kalau setiap kecamatan ada satu atau dua sekolah sepakbola, saya yakin akan ada bibit bibit sepakbola di Kabupaten Bekasi. Jadi kita tidak harus lagi merekrut pemain dari luar karena di Kabupaten Bekasi banyak bibit-bibit unggul,” jelasnya.

Mempertegas konsep Budiyanto tersebut, Ajuk Junaedi mengingatkan agar Persikasi mampu menyedot penonton yang notebene merupakan pencinta Persikasi. “Supporter perlu diperhatikan karena memberikan semangat dan daya dorong bagi para pemain,” jelasnya.

Berbicara tentang persepakbolaan Kabupaten Bekasi, Ajuk mengaku sudah mengamati sejak tahun 2007.

“Saya optimis Persikasi masuk Divisi 2,” ucapnya.

Ajuk berharap Persikasi ke depan memiliki pemain-pemain unggul yang diperoleh dari sekolah sekolah sepakbola lokal.

“Artinya kita harus bangga dengan putra daerah,” jelas Ajuk. (Sep)