Asep Saepullah, S.Pd.I Ketua LPK Kab.Bekasi, PlT Gubernur Jawa Barat, dan Sekda Meminta Pecat oknum PNS Pengawas Disdik Tingkat Provinsi
Kedungwaringin, jurnalindonesiabaru.com-
Oknum Pengawas Disdik Provinsi Jawa barat, Arogan Dan Tuding Wartawan Sebagai Pengganggu
Akhlak mulia, adalah norma etika yang menuntut mempraktekan bagi setiap PNS untuk memiliki sifat-sifat terpuji dan rendah hati.
Tapi hal itu berbeda dengan salah satu oknum PNS, yaitu Pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang berkunjung ke SMAN I Kedungwaringin Kecamatan Kedungwaringin Kab. Bekasi Jawa Barat.
Oknum PNS tersebut nampak arogan, kata-katanya kasar nyaris tidak ada etika bahasa.
Perlakuan kurang mengenakan tersebut di alami Budi Hermawan wartawan media online berantasnews yang sedang berkunjung ke sekolah SMAN 1 Kedungwaringin Kecamatan Kedungwaringin, niat ingin menemui Kasek Ahkmad Sayuti untuk konfirmasi terkait jumlah siswa baru yang masuk ke SMAN I Kedungwaringin.
Saat dirinya masuk ke sekolah, disambut dengan ramah oleh Anca selaku HUMAS SMAN I Kedungwaringin. “Tunggu sebentar pak, karena kami sedang ada pengawas mohon maaf agak lama menunggunya,” ucapnya, dan kemudian masuk kembali kedalam ruangan waktu hari selasa kemarin 31/07/2018.
Budi menuturkan kepada jurnalindonesiabaru.com, Tiba-tiba keluarlah seorang pengawas yang dikatakan oleh Humas.
Anehnya, tiba-tiba dengan sikap arogan membentak wartawan, “mau apa kesini” sambil jalan keluar.
Saat ditanya tupoksi idealnya pengawas, dan dalam rangka apa pengawas berkunjung ke sekolah SMAN 1 Kedungwaringin, dengan sikap ketus dan sombongnya, ia menjawab.
“Saya pengawas dari Provinsi, anda seorang wartawan masa tidak tahu, coba dong anda lihat di Permen Tupoksi Pengawas, bagaimana anda kan wartawan, ko nanya, ini kalau saya jelaskan bisa sampai tiga hari tidak akan habis, bagaimana sih, kan anda wartawan,” kata Budi kamis 02/08/2018.
Lalu dengan lantangnya pengawas dari Provinsi Jawa Barat tersebut malah menuding bahwa wartawan itu pengganggu. “Banyaknya wartawan yang ada di sini datang ke sekolah sangat menggangu kinerja kegiatan belajar mengajar guru-guru yang ada di sini di sekolah, coba aja tanya Wakaseknya tuh,” cetusnya sambil masuk ke mobilnya.
Argumentasi terus berlanjut dan wartawan berantasnews mengatakan, rekaman saya hidup neh, ko anda malah menuding wartawan adalah pengganggu.
Pengawas yang belum diketahui namanya tersebut malah menantang, silahkan saja anda rekam ‘bahwa wartawan semuanya yang datang sangat mengganggu proses belajar dan mengajarnya guru-guru di sini’ wartawan macam apa kamu ? tanya saja tuh Wakaseknya’. ucapnya dengan nada kasar, padahal di sebelahnya adalah Humas bukanlah Wakasek.
Ardiansyah yang biasa disapa Pa Anca selaku Humas yang menyaksikan langsung ucapan kata-kata kasar oknum Pengawas dari Provinsi dan saat ditanya siapa nama pengawas yang dari Provinsi tersebut, nampaknya Anca ragu menjelaskan nama oknum pengawas yang arogan tersebut, dan mengatakan, terkait kedatangan pengawas dari Provinsi sudah hal biasa.
“Ya seperti biasa, hanya rapat standar mengenai sekolah,”. Kata aca selaku Humas.
Saat ditanya buku tamu untuk mengetahui siapa nama pengawas dari Provinsi ia menjawab. “Namanya ada di buku tamu, tapi udah saya simpan di TU, suda lah bang kita kan teman, lagian untuk apa sih di permasalahkan,” tambahnya.
Hingga berita ini di turunkan, wartawan berantasnews belum bisa menemui Kasek SMAN I Kedungwaringin Ahkmad Sayuti untuk meminta penjelasan terkait nama Pengawas dari Provinsi Jawa Barat yang arogan tersebut.
Asep Saepullah Ketua LPK Kabupaten Bekasi, Saya Sebagai ketua lembaga Pemberantasan Korupsi Kabupaten Bekasi, mengutuk oknum PNS pengawas Disdik Tingkat Provinsi lecehehkan Profesi Wartawan, yang tidak punya kode etik sebagai PNS, dan nanti kita akan kordinasi sama ketua Lembaga Pemberantas Korupsi DPD Jabar, Untuk di tidak lanjuti permasalahan ini.
“Saya meminta kepada PlT Gubernur Jawa barat atau Sekda, untuk memanggil oknum PNS pengawas Disdik Tingkat Provinsi, Karena tidak pantas berbicara seperti itu sebagai seorang PNS apalagi dia bekerja di Dinas pendidikan,” sesalnya. ( MyD/rul )